Jakarta (Antara Bali) - Bursa Efek Indonesia masih mengharapkan bahwa
divestasi saham PT Freeport Indonesia dilakukan melalui skema penawaran
umum perdana saham (IPO).
"Buat saya, jalan terbaik divestasi Freeport adalah IPO. Itu akan
jadi lebih transparan jika Freeport mau menjadi perusahaan publik," ujar
Direktur Utama BEI Tito Sulistio di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan jika Freeport Indonesia melakukan IPO pihaknya
mengusulkan untuk melepas saham ke publik sebesar 20 persen. Dana
Pensiun dan perusahaan asuransi nasional diusulkan menjadi prioritas
untuk menyerap saham itu.
"Saya mengusulkan saham Freeport yang ke publik itu diberikan ke
rakyat Indonesia, siapa itu rakyat Indonesia, yakni Ddana Pensiun,
asuransi seperti PT Taspen, Asabri, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS), dan lembaga lainnya yang dapat mensejahterakan rakyat Indonesia
sehingga rakyat Indonesia bisa menikmati," katanya.
Menurut dia, pelaksanaan IPO PT Freeport Indonesia juga dapat
membawa pengaruh positif terhadap industri pasar modal di dalam negeri.
Apalagi, jika harga komoditas dunia kembali membaik, maka kinerja
Freeport Indonesia ikut terdongkrak.
Kendati demikian, ia mengatakan bahwa pihak BEI tidak dapat
mendorong perusahaan itu melakukan IPO yang dilakukan Bursa hanya
mengusulkan pelaksanaan IPO.
"Sebelumnya, BEI sudah bicara dengan Pak Chappy Hakim (Presiden
Direktur PT Freeport Indonesia), namun dia saat ini sudah tidak
menjabat, mau istirahat. Tidak tahu yang baru siapa," ujarnya.
Sebelumnya, President dan CEO Freeport McMoRan Richard C. Adkerson
menyatakan Chappy Hakim mundur sebagai Presiden Direktur PT Freeport
Indonesia murni merupakan keputusan pribadi.
"Saya ingin menyampaikan penghargaan ke Pak Chappy yang telah
menjadi Presiden Direktur PTFI. Meski dia memutuskan untuk mundur tapi
tetap aktif menjadi penasihat senior kami. Kami mengapresiasi Pak
Chappy," kata dia pada 20 Februari 2017 lalu. (WDY)
BEI Masih Berharap Freeport Indonesia IPO
Rabu, 22 Februari 2017 17:03 WIB