Denpasar (Antara Bali) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar melakukan pemantauan ke sejumlah toko yang menjual bingkisan pancel menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru 2017.
Kepala Bidang Kerja Sama dan Perlindungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Denpasar Jarot Agung Iswayudi di Denpasar, Rabu mengatakan pemantauan terhadap penjual bingkisan parcel tersebut secara rutin dilaksanakan menjelang hari raya dengan tujuan untuk mengantisipasi barang kedaluwarsa yang di kemas di dalam bentuk parcel.
Ia mengatakan selain parcel pihaknya juga melakukan pemantauan barang-barang kebutuhan pokok lainnya.
"Itu harus dilakukan agar tidak ada pedagang yang menjual barang dagangan yang kedaluwarsa maupun barang yang rusak," ujarnya.
Iswayudi mengatakan sebelum melakukan pemantauan pihaknya memberikan surat imbauan kepada semua pelaku usaha untuk memperhatikan masa kedaluwarsa yang dijual, untuk menjamin keamanan dan kenyamanan konsumen dalam memberi atau memakai barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya.
Tidak hanya itu, kata Iswayudi, pihaknya juga meminta semua pelaku usaha untuk menempel atau memberi kartu garansi kepada para pembeli atau konsumen.
"Jika ada barang yang kedaluwarsa maka pembeli bisa minta garansi kepada toko atau pedagang tersebut," ucapnya.
Ia mengaku sampai saat ini tidak pernah ditemukan barang yang mengalami kedaluwarsa. Bahkan para pelaku usaha maupun toko modern yang besar sudah menyadari bahwa kualitas harus diutamakan, untuk menjaga kepercayaan konsumen.
"Jika ada pedagang atau toko yang nakal, saya akan meminta untuk menarik barang tersebut dan akan diserahkan ke BPOM untuk ditindaklanjuti," ujarnya.
Sementara pemilik Toko Karya Sari, Kerti mengaku tidak masalah Disperindag melakukan pemantauan di tokonya. Dengan adanya kegiatan pemantauan, pihaknya akan lebih waspada membeli barang kepada distribusi.
"Untuk mengantisipasi barang kedaluwarsa kami telah meneliti tanggal kedaluwarsa setiap barang. Setelah tujuh tahun buka sampai saat ini, konsumen kami tidak pernah ada konsumen yang mengeluh, katanya. (WDY)