Denpasar (Antara Bali) - Kompetisi temu karya Mutu dan Produktivitas Nasional (TKMPN) XX serta International Quality dan Producitivity Convention (IQPC) 2016 berlangsung di Bali melibatkan 1.607 peserta.
"Peserta tersebut terbagi dalam 355 tim nasional dan luar negeri yakni Singapura, Malaysia dan Thailand," kata Ketua Panitia Temu Karya Mutu tersebut Thalip Widiyanto di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan, kegiatan tersebut berlangsung di sebuah hotel berbintang di Pantai Sanur, Kota Denpasar itu berlangsung selama empat hari, 7-10 Nopember 2016.
Kegiatan serupa tahun sebelumnya berlangsung di Yogyakarta melibatkan 1.300 peserta, baik perseorangan maupun kelompok dari perusahaan dengan berbagai pendekatan sistem manajemen dalam mengelola mutu dan produktivitas.
"Meningkatnya jumlah peserta sebagai indikasi manfaat yang dirasakan oleh lembaga atau perusahaan," ujar Thalip Widiyanto.
Ia yang juga Ketua Umum Asosiasi Manajemen Mutu dan Produktivitas Indonesia (AMMPI) menambahkan kegiatan tersebut untuk mencari pemenang yang nantinya akan dikirim dalam kompetisi internasional mewakili Indonesia tahun 2017.
Ia mengharapkan, Indonesia selama 20 tahun mengadakan kegiatan tersebut masih perlu meningkatkan mutu SDM untuk menghadapi persaingan secara nasional dan global.
"Untuk itu, AMMPI dapat mendukung program Presiden Jokowi Widodo-JK Nawa Cita untuk meningkatkan mutu guna menghasilkan produktifvitas sebuah perusahaan atau lembaga," ujar Thalip Widiyanto.
Sementara itu, Sekretaris Umum AMMPI Toto Suharto menambahkan, pihaknya fokus memperbaiki mutu SDM melalui perbaikan mentalitas, sistem kepemimpinan dan penerapan yang dapat diterima oleh masyarakat umum.
Ia menambahkan, AMMPI sebagai organisasi profesi nirlaba yang didukung oleh para praktisi mutu dari berbagai lembaga dan organisasi dalam upaya mensosialisasikan pentingnya aspek mutu dan produktivitas.
Pihaknya memiliki gagasan untuk memicu dan memacu munculnya karya-karya bermutu tinggi dalam semua organisasi, termasuk lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, BUMN, BUMS, koperasi, LSM, dan lembaga pendidikan.
"Untuk itu, mampu memberikan pengaruh positif terhadap kemajuan bangsa," ujar Toto Suharto. (WDY)