Denpasar (Antara Bali) - Ajang Gelar Seni Akhir Pekan Bali Mandara Nawanatya yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Bali selama November 2016 di Taman Budaya Denpasar, akan menampilkan hasil karya para seniman muda yang kreatif dan inovatif.
"Selama November mendatang yang kami namakan bulan Bali Kreatif Performance itu, kami ingin memberikan ruang terutama pada seniman muda untuk mendorong kreativitas mereka dalam menciptakan hal-hal yang baru yang disesuaikan dengan kekinian," kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha, di Denpasar, Kamis.
Meskipun menampilkan hasil karya seni yang baru, pihaknya tetap menekankan agar tetap menonjolkan identitas Bali.
"Bagaimanapun ciptaan barunya, bagaimanapun kreativitas inovasi yang ditampilkan, tetapi begitu orang menonton, harus bisa dilihat bahwa kesenian tersebut merupakan karya seniman muda Bali," ucapnya di sela-sela memimpin rapat dengan para pengisi acara GSAP Nawanatya dan panitia itu.
Oleh karena itu, lanjut Dewa Beratha, kelompok kesenian maupun sanggar yang tampil sebelumnya telah melalui seleksi bahwa mereka itu sudah terbukti mampu melahirkan karya seni inovasi dalam bidang seni pertunjuKkan, maupun sudah berkiprah mewakili Bali dalam parade atau festival budaya.
Mereka yang akan tampil setiap akhir pekan (Jumat, Sabtu, dan Minggu) pada November mendatang diantaranya adalah Sanggar Pancer Langit Bali, Palawara, Emoni Bali, Yayasan Bumi Bajra Sandhi, ada juga workshop musik kontemporer oleh Komunitas Seni Prodi Musik dan Karawitan ISI Denpasar, Gong Suling Gita Semara dari Desa Peliatan, Ubud, workshop tari kontemporer oleh Komunitas Seni Prodi Tari ISI, pementasan yang dibawakan oleh Sanggar Madra Sutha dan sebagainya.
"Untuk pelaksanaan GSAP pada tahun-tahun mendatang, tidak menutup kemungkinan pengisi acaranya melalui sistem terbuka yakni sanggar atau kelompok seni yang mengajukan permohonan pada kami, tetapi tetap melalui proses kurasi," ujar Dewa Beratha didampingi Kabid Kesenian dan Perfilman Disbud Bali Ni Wayan Sulastriani itu
Sementara itu, Mas Ruscitadewi, salah satu kurator GSAP Nawanatya mengatakan bentuk karya seni yang ditampilkan diharapkan dapat memadukan unsur tari, musik dan teater, serta menyampaikan pesan-pesan edukasi.
"Tata busana maupun tata rias kami harapkan mampu memberikan warna baru sebagai bentuk perkembangan terkini dari seni pertunjukkan Bali," ujarnya.
Selain itu, musik iringan diharapkan menyajikan musik iringan baru yang tidak hanya terpaku pada elemen-elemen tradisi. (WDY)