Mangupura (Antara Bali) - Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Badung, Bali, mencatat volume sampah upakara atau sarana ritual pasca Hari Raya Galungan beberapa waktu lalu di daerah itu meningkat 20 persen dari 210 ton per harinya.
"Peningkatan volume sampah ini sudah kami antisipasi dengan menyiagakan 900 petugas kebersihan di sejumlah titik," kata Kepala DKP Badung, Putu Eka Merthawan, di Mangupura, Jumat.
Ia mengatakan, volume sampah upakara tersebut tercatat terdapat di Kecamatan Mengwi, Kuta dan Kuta Selatan. Namun, pihaknya mengklaim penanganan sampah upakara di daerah itu sudah ditangani secara optimal.
Eka juga mengakui petugas kebersihan juga dibantu masyarakat setempat dalam upaya penanganan sampah tersebut, sehingga tidak terjadi penumpukan sampah.
"Untuk mempercepat proses pengangkutan sampah, kami menyiagakan 45 armada truk yang beroperasi untuk membawa sampah itu ke TPA," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga sudah menginstruksinkan seluruh petugas kebersihan di daerah itu, agar melakukan pengambilan sampah tepat waktu.
Upaya ini dilakukan, karena Kabupaten Badung khusunya di Kawasan Kuta menjadi daerah tujuan destinasi wisata dunia.
"Dengan menginstruksikan petugas kebersihan bekerja secara cepat dan tempat, maka penanganan sampah upakara khusunya di Kawasan Obyek Wisata Kuta dapat ditangani secara optimal," ujarnya.
Ia juga mengimbau masyarakat agar mentaati batas waktu pengumpulan sampah yang nantinya akan diangkut petugas kebersihan Kabupaten Badung. (WDY)
Volume Sampah Upakara Di Badung Meningkat
Sabtu, 10 September 2016 6:08 WIB