Probolinggo (Antara Bali) - Peserta upacara ritual Yadnya Kasada yang
naik ke kawah Gunung Bromo dibatasi seiring dengan status waspada gunung
berketinggian 2.329 meter dari permukaan laut itu.
"Sesuai dengan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
Geologi (PVMBG) yang menyatakan batas aman Gunung Bromo dalam radius 1
kilometer, sehingga peserta ritual Kasada yang boleh naik ke kawah Bromo
juga dibatasi," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Probolinggo Dwijoko Nurjayadi di Probolinggo, Selasa.
Puncak upacara Yadnya Kasada digelar warga suku Tengger pada 20-21
Juli di Pura Luhur Poten dan puncak Gunung Bromo yang diikuti oleh
seluruh warga Tengger yang tersebar dari berbagai daerah.
Menurut dia, BPBD berkoordinasi dengan Taman Nasional Bromo Tengger
Semeru (TNBTS), Polres Probolinggo, Kodim 0820 Probolinggo, tokoh
masyarakat dan dukun Suku Tengger, dan pihak terkait lainnya sesuai
rekomendasi PVMBG tentang kegiatan ritual Suku Tengger tersebut.
"Ada beberapa poin yang kami sepakati dalam pertemuan tersebut yang
tujuannya demi keamanan dan kekhusyukan ritual Yadnya Kasada yang akan
dilangsungkan selama dua hari itu," tuturnya.
Beberapa kesepakatan itu yakni warga masyarakat di sekitar Gunung
Bromo dan wisatawan tidak diperbolehkan memasuki kawasan dalam radius 1
kilometer dari kawah aktif Gunung Bromo, sehingga dipasang rambu-rambu
larangan bagi yang tidak punya kepentingan dengan ritual Yadnya Kasada
dan imbauan keras untuk tidak mendekat ke kawah.
"Pada saat acara ritual Yadnya Kasada ada perlakuan khusus dengan
melihat faktor keamanan dan saat kegiatan lontar persembahan telah
dilakukan koordinasi oleh Ketua Adat Desa Wonokitri dan Desa Ngadisari,
sehingga hanya orang tertentu saja yang melakukan pelontaran persembahan
yang diperbolehkan naik ke bibir kawah Bromo," katanya.
Ia mengatakan pengamanan dilakukan oleh TNBTS dan panitia lokal
dengan memberlakukan pengawasan pintu masuk lautan pasir, baik dari
Probolinggo maupun Pasuruan, bahkan mereka juga akan melakukan
pengamanan 24 jam melalui patroli di lautan pasir sebelum digelar
kegiatan ritual.
"Dengan begitu, wisatawan yang berkunjung ke Bromo saat digelar
upacara Yadnya Kasada hanya diperbolehkan hingga batas atau patok yang
telah dibuat oleh pihak TNBTS sebagai pengelola wisata Gunung Bromo,"
ujarnya.
BPBD Probolinggo, lanjut dia, menyediakan masker dan memasang
imbauan untuk wisatawan yg diletakkan di lapangan Pendopo Agung Desa
Ngadisari, Kecamatan Sukapura, agar wisatawan mengetahui batas jarak
aman sesuai rekomendasi PVMBG.
Sementara Kepala Pos Pengamatan Gunung Bromo, Ahmad Subhan berharap
semua pihak untuk saling memperhatikan keselamatan diri dengan mematuhi
rekomendasi yang dikeluarkan oleh PVMBG.
"Saya mengimbau seluruh wisatawan tidak nekat naik ke bibir kawah
Bromo mengingat aktivitas erupsi Gunung Bromo masih tinggi dan
sewaktu-waktu bisa terjadi lontaran material keras vulkanik," tuturnya. (WDY)
Peserta Kasada yang Naik Gunung Bromo Dibatasi
Selasa, 19 Juli 2016 12:54 WIB