Bengkulu (Antara Bali) - Badan SAR Nasional menggelar program "SAR Goes to School" di 135 sekolah mulai tingkat SD hingga SMA Provinsi Bengkulu, untuk meningkatkan kesiapsiagaan generasi muda dalam mengenali potensi bencana sekaligus cara menghadapinya.
Kepala Badan SAR Nasional, Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo di Bengkulu, Rabu, mengatakan program ini menyasar generasi muda demi meningkatkan budaya keselamatan.
"Budaya keselamatan di masyarakat kita masih sangat rendah karena itu generasi muda yang kita sasar dengan harapan mereka menjadi duta untuk peningkatan budaya keselamatan," katanya saat membuka Rapat Koordinasi Badan SAR Nasional Provinsi Bengkulu.
Menurut dia, budaya keselamatan yang rendah tersebut mulai dari budaya berlalu lintas yang tidak disiplin sehingga menimbulkan kecelakaan dengan jumlah korban jiwa yang besar.
Ditambah lagi ancaman bencana alam di wilayah Indonesia yang cukup tinggi, termasuk di Bengkulu.
Potensi bencana alam berupa gempa bumi dan tsunami serta bencana longsor, banjir dan kebakaran menurut dia perlu dikenalkan kepada generasi muda.
"Kami menyiapkan modul dengan bahasa yang mudah dipahami pelajar sebagai bahan sosialisasi dan nanti petugas SAR akan datang ke sekolah-sekolah," katanya.
Kepala Basarnas Provinsi Bengkulu, Agolo menambahkan bahwa program ini sudah dimulai di sejumlah sekolah mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA.
"Tahap pertama menyasar 135 sekolah," katanya.
Menurut dia, salah satu indikator masyarakat yang memiliki budaya keselamatan tinggi yakni tidak panik saat bencana terjadi dan memahami prosedur penyelamatan diri. (WDY)