Singaraja, (Antara Bali) - Tentara Nasional Indonesia (TNI) melalui Komando Distrik Militer 1609/Buleleng, Bali, membuka akses jalan pemukiman warga berpenduduk 50 kepala keluarga (KK) di Desa Gerokgak yang selama ini terisolir.
"Di desa tersebut memang tidak ada akses jalan keluar masuk pemukiman. Selama ini jika warga keluar masuk pemukimannya harus melewati tanah warga lain berstatus milik perseorangan," kata Kasdim 1609/Buleleng, Mayor Infantri Ketut Sudiarta, Jumat.
Ia menjelaskan, Kodim 1609/Buleleng terus berupaya membuka akses jalan bagi warga di daerah itu melaluii program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD).
Sudiarta menerangkan, pihaknya terlebih dahulu mendekati pemilik lahan agar lahannya dapat digunakan sebagai akses jalan. Kini pembukaan akses jalan ini dalam tahap pemasangan patok batas jalan.
"Selanjutnya kita lanjutkan pra TMMD dengan kegiatan fisik seperti pelebaran jalan yang belum terbangun kita bangun, ada pohon-pohon ditebang untuk badan jalan yang akan dibangun," katanya.
Lebih lanjut, ia menuturkan, akses jalan yang dibangun rencananya sepanjang 1,13 kilometer dengan lebar empat meter. Jalan akan dibangun dengan pola betonisasi menggunakan dana anggaran pendapatan belanja desa (APBDes) Gerokgak.
Sementara itu, Perbekel Gerokgak, Putu Mangku mengatakan, kondisi selama ini warga harus terlebih dahulu meminjam tanah untuk dilalui jenazah menuju kuburan (setra). Itupun jika diizinkan pemilik tanah untuk dilalui. Mengingat ketika tanah milik perseorangan dilalui jenazah dalam adat Bali harus diupacarai terlebih dahulu.
"Sudah puluhan tahun masyarakat terioslir. Pada saat upacara kematian masyarakat sangat sulit sekali untuk lewat, kadang-kadang pinjam tanah untuk dilalui, itupun kalau dikasih lewat sama pemilik tanah," ujar dia.
Bukan hanya itu saja, di desa itu juga terdapat sebuah Pura Dadia, umat yang akan bersembahyang harus melalui saluran irigasi jika ingin menuju pura tersebut. Tidak adanya akses jalan juga menyulitkan warga yang sebagian besar petani untuk menjual hasil panen. Sebab kendaraan tidak dapat masuk ke areal pertanian untuk mengangkut hasil panen.
"Apalagi kalau musim panen sudah susah karena angkutan mobil tidak bisa lewat, jelas turun hasil yang didapatkan karena habis untuk ongkos angkut," ucapnya. (IMB)
TNI Buka Akses Jalan Warga Terisolir Di Buleleng
Jumat, 1 April 2016 8:23 WIB