Denpasar (Antara Bali) - Bank Indonesia menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bali mengalami pelambatan selama tahun 2015 dipengaruhi oleh kinerja pariwisata menurun sebagai dampak penutupan bandara akibat bencana alam erupsi gunung berapi.
"Pelambatan pada kinerja industri pariwisata itu disebabkan oleh penutupan beberapa periode Bandara Internasional Ngurah Rai sebagai dampak terjadi bencana alam," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Dewi Setyowati dalam diseminasi kajian ekonomi dan keuangan regional Provinsi Bali, di Denpasar, Kamis.
Data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Bali menyebutkan kunjungan wisatawan mancanegara pada Agustus 2015 mencapai 303.621 orang.
Jumlah kunjungan itu merosot hingga 20,6 persen jika dibandingkan Juli 2015 yang mencapai 382.683 orang.
Penurunan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara juga terjadi pada periode November 2015 dengan jumlah wisatawan mancanegara mencapai 270.935 orang atau merosot sebesar 26,6 persen jika dibandingkan Oktober 2015 yang mencapai 369.447 orang.
Erupsi Gunung Raung terjadi pada Agustus 2015 dan Gunung Barujari terjadi pada November 2015.
Peristiwa alam tersebut memaksa pihak terkait menutup operasional bandara, karena sebaran abu vulkanik itu mengarah ke wilayah udara Bali.
Kondisi tersebut kemudian memengaruhi kunjungan wisatawan dari sejumlah negara, karena terjadi penutupan bandara akibat erupsi.
Secara tahunan, pertumbuhan ekonomi di Pulau Dewata 2015 yakni memcapai 6,04 persen atau mengalami pelambatan dibandingkan tahun 2014 mencapai 6,73 persen dengan nilai riil mencapai Rp177,17 triliun.
Sedangkan menurut triwulanan, bank sentral itu juga mencatat terjadi pelambatan pada triwulan IV 2015.
Pada triwulan akhir tahun itu, pertumbuhan ekonomi Bali mencapai 5,96 persen atau melambat dibandingkan triwulan III yang mencapai 6,30 persen, dengan nilai agregat untuk hasil riil pada periode laporan tercatat sebesar Rp33,3 triliun.
Dewi lebih lanjut menjelaskan bahwa selain pelambatan ekonomi itu disebabkan oleh kinerja pariwisata, juga didorong oleh penurunan kinerja lapangan usaha pertanian yang disebabkan oleh El Nino.
Pelambatan kinerja ekspor sebagai dampak dari pelambatan perekononian global dan beberapa kebijakan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan khususnya terkait larangan "transhipment" dan larangan penggunaan eks kapal asing. (WDY)
Pelambatan Ekonomi Bali Dipengaruhi Kinerja Pariwisata
Kamis, 17 Maret 2016 11:08 WIB