Denpasar (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah Made Mangku Pastika meyakini pertumbuhan ekonomi Bali pada 2024 yang merupakan tahun politik akan tetap terjaga seiring dengan terus meningkatnya kunjungan wisatawan ke Pulau Dewata.
"Saya prediksi di tahun politik, ekonomi akan tetap terjaga mengingat berbagai parameter yang mendukung pertumbuhan terus meningkat," kata Mangku Pastika dalam kegiatan reses di Sekretariat DPD Perwakilan Bali di Denpasar, Kamis.
Reses bertajuk Stabilitas Ekonomi di Tahun Politik Tren Inflasi itu menghadirkan narasumber dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali dan Badan Pusat Statistik Provinsi Bali.
Menurut mantan Gubernur Bali dua periode itu, pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang stabil dan terjaga tentunya dapat memberikan dampak positif pada masyarakat.
"Saya ingin masyarakat Bali selain memanfaatkan peluang dan potensi dari sektor pariwisata, juga dari sektor pertanian. Sektor pariwisata itu sifatnya sangat rentan terhadap isu dan goncangan," ujar anggota Komite IV DPD yang membidangi APBN, statistik, lembaga keuangan, perbankan, pajak, UMKM dan sebagainya itu.
Oleh karenanya, kata pria yang tak maju lagi di Pemilu 2024 itu, penting adanya keberpihakan pada petani agar ekonomi Bali dapat tumbuh lebih merata.
Dalam perhelatan politik Pemilu 2024, lanjut dia, perputaran uang diprediksi mengalami peningkatan seiring dengan penggunaannya untuk berbagai aktivitas politik oleh penyelenggara pemilu dan peserta pemilu.
Sementara itu Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Wahyu Ari Wibowo memprediksi pertumbuhan ekonomi Bali 2024 dalam kisaran 5-5,8 persen.
Pada triwulan III 2023, tercatat pertumbuhan ekonomi Bali sudah tumbuh sebesar 5,35 persen. "Momentum pertumbuhan ekonomi ini harus tetap dijaga serta didukung inflasi yang juga tetap terjaga," katanya.
Menurut Wahyu, pertumbuhan ekonomi yang tinggi jika tidak didukung inflasi yang terjaga juga menjadi tidak berkualitas.
Terkait dengan sektor pariwisata yang berperan penting bagi pertumbuhan ekonomi Bali, diprediksi kunjungan wisman ke Bali hingga akhir 2023 mencapai 5,25 juta.
"Kemenparekraf pada 2024 bahkan menargetkan kunjungan wisman ke Bali mencapai 7 juta. Sedangkan pertumbuhan ekonomi Bali di 2024 juga kami proyeksikan masih berada di kisaran 5-5,8 persen," katanya.
Sementara I Made Agus Adnyana mewakili BPS Provinsi Bali mengatakan inflasi gabungan (Denpasar-Singaraja) tahun ke tahun tetap terkendali yakni pada November 2023 tercatat sebesar 2,77 persen (yoy)
"Pertumbuhan ekonomi cenderung tumbuh stabil ketika inflasi terjaga. Biasanya pada Desember inflasi akan sedikit meningkat karena jelang Natal dan Tahun Baru serta karena dampak cuaca. Cabai dan beras masih menjadi penyumbang inflasi tinggi," katanya.