Gianyar (ANTARA) - Ribuan umat Hindu Bali merayakan puncak Hari Raya Galungan dengan melaksanakan persembahyangan di pura yang ada di wilayahnya masing-masing pada Rabu, menandai kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (keburukan).
Sejak pagi umat hindu mulai berdatangan menuju pura dengan mengenakan busana adat dan membawa banten atau sarana upacara.
Salah satu lokasi persembahyangan Hari Raya Galungan berlangsung di pura yang ada di Desa Singapadu Tengah, Kecamatan Sukawati, Gianyar.
Pemuka Agama Hindu Jro Mangku Yasa saat ditemui di Pura Dalem Singapadu, menjelaskan bahwa persembahyangan Galungan selain memperingati hari kemenangan Dharma atas Adharma juga merupakan momen umat Hindu memohon keselamatan, kesuburan serta mengungkapkan rasa syukur dan karunia yang telah diberikan pada dunia ini.
Mangku Yasa mengatakan umat yang hadir yang melakukan persembahyangan Galungan pada pagi hari ini sudah mencapai ribuan orang.
Di kesempatan yang sama, Wayan Landri, seorang warga desa yang juga merupakan umat Hindu turut mengatakan dirinya melaksanakan persembahyangan Hari Raya Galungan di Kahyangan Tiga yang terdiri dari tiga pura, yakni Pura Desa, Pura Puseh, dan Pura Dalem.
"Saya sudah mulai sembahyang dari pagi sekitar jam 08.00 Wita. Sekarang saya sudah sampai di pura yang ketiga," ujar Landri saat ditemui usai melakukan persembahyangan.
"Di hari yang suci ini, saya memohon kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar diberikan keberkahan, keselamatan, rezeki untuk diri saya dan keluarga dan Galungan ini mengingatkan kita agar tetap berada di jalan kebaikan dan menjaga keseimbangan hidup, baik secara lahir maupun batin,” ujarnya.
Usai persembahyangan, sebagian umat melanjutkan dengan berkumpul bersama keluarga atau berkunjung ke rumah kerabat. Selain menjadi perayaan spiritual, Hari Raya Galungan juga mempererat tali persaudaraan masyarakat.
Perayaan ini akan berlanjut dengan Umanis Galungan pada hari berikutnya, yang biasanya diisi dengan suasana santai dan kegiatan kekeluargaan.