Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan, pelantikan enam bupati dan wali kota hasil pilkada serentak akan berlangsung di Denpasar dengan seremoni sederhana.
"Dibuat sederhana, yang penting isinya. Dan, ini `kan kebanyakan petahana, sudah tahu kok apa yang mesti dikerjakan. Kebanyakan sudah tahu," kata Gubernur seusai menghadiri sidang paripurna DPRD Bali, di Denpasar, Senin.
Menurut dia, pelantikan pada 17 Februari di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, tidak akan ada prosesi berjalan seperti halnya saat pelantikan gubernur secara serentak oleh Presiden Joko Widodo beberapa hari lalu.
"Di sini mau diarak ke mana, apa mau dibawa ke Bajra Sandhi? `Nggak` lah. Dibuat sederhana, yang penting isinya," ucap Pastika.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Bali Cokorda Ngurah Pemayun usai memimpin rapat persiapan pelantikan tersebut mengatakan, proses pelantikan akan dimulai pada pukul 09.00 Wita.
"Polanya nanti dibacakan SK-nya, ada kata pelantikan, disumpah, dan menandatangani pakta integritas," ujarnya.
Demikian juga dengan undangan yang hadir, kata dia, juga terbatas karena menyesuaikan dengan kapasitas Gedung Wiswa Sabha Utama yang berkapasitas 230 orang.
"Undangan juga terbatas yang pokok saja," ucapnya.
Setiap kabupaten/kota diberikan jatah undangan masing-masing sebanyak 32 orang yang terdiri dari pasangan bupati-wakil bupati, wali kota-wakil wali kota, dan keluarga dekat. (WDY)