Jakarta (Antara Bali) - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi
(Menristekdikti) Muhammad Nasir menugaskan Lembaga Biologi Molekuler
(LBM) Eijkman untuk melakukan penelitian dan perkembangan terkait virus
Zika.
"Sebenarnya kami sudah punya anti virusnya, yaitu dalam masalah DBD
yang juga sudah dikembangkan oleh Eijkman. Nah Eijkman saat ini punya
tugas berikutnya terkait adanya efek lain, penyakit lain, atau virus
lainnya," kata Nasir setelah menghadiri peresmian Universitas Pertamina
di Jakarta, Kamis.
Menurut Nasir, Lembaga Eijkman telah menyatakan bahwa virus zika berbeda dengan DBD.
"Nah ini yang harus kami teliti lebih lanjut dan mudah-mudahan
Eijkman bisa melakukan penyelesaian-penyelesaian yang terkait
bidangnya," ucap Nasir.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan mengeluarkan peringatan
perjalanan bagi masyarakat Indonesia yang akan bepergian ke kawasan yang
mengalami kejadian luar biasa (KLB) virus Zika, seperti ke
negara-negara di Amerika Selatan.
Pemberlakuan "travel advisory" yang mulai diunggah di laman
Kementerian Kesehatan pada Rabu (3/2) malam itu merupakan bagian dari
upaya melindungi masyarakat Indonesia terhadap kemungkinan tertular
penyakit yang bersumber dari virus zika.
Selanjutnya, kata dia, dianjurkan bagi para pengunjung kawasan
ber-KLB virus Zika untuk segera memeriksakan diri ke dokter bila
mengalami sakit.
"Wanita hamil dianjurkan sebaiknya tidak berkunjung ke negara yang
sedang KLB penyakit virus Zika. Jika terpaksa harus melakukan perjalanan
ke negara tersebut, hendaknya melakukan tindakan pencegahan dari
gigitan nyamuk secara ketat," kata dia.
Bagi siapa saja yang baru kembali dari negara yang sedang mengalami
KLB penyakit virus Zika, masih kata dia, agar juga memeriksakan kondisi
kesehatannya dalam kurun waktu 14 hari setelah tiba di Indonesia.
"Segera periksakan diri ke dokter apabila mengalami keluhan atau
gejala demam, ruam kulit, nyeri sendi dan otot, sakit kepala dan mata
merah. Jangan lupa, sebutkan riwayat perjalanan dari negara yang sedang
KLB penyakit virus zika kepada dokter pemeriksa," katanya. (WDY)
Kemenristekdikti Tugaskan Lembaga Eijkman Meneliti Virus Zika
Kamis, 11 Februari 2016 14:54 WIB