Boston (Antara Bali) - Risiko dampak virus Zika terhadap perkembangan
janin kemungkinan jauh lebih tinggi dari perkiraan saat ini menurut
otoritas kesehatan Amerika Serikat pada Kamis (29/9).
Mikrosepali,
cacat lahir langka yang membuat bayi memiliki kepala kecil abnormal,
merupakan satu konstelasi masalah terkait Zika yang tampak pada
anak-anak yang lahir dari ibu yang terinfeksi virus Zika saat hamil.
Jenis
cacat lahir lain yang diamati meliputi kejang, ketulian, kebutaan serta
beragam masalah syaraf dan abnormalitas perkembangan.
Awal tahun
ini seorang analis Amerika Serikat memperkirakan risiko mikrosefali
yang mengikuti ibu yang terinfeksi virus selama trimester pertama
kehamilan antara satu persen dan 13 persen.
Data itu tidak mencakup keseluruhan risiko cacat lahir menurut Dr. Anthony Fauci, direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases di Amerika Serikat, dalam panel diskusi tentang Zika.
"Kalau kau bicara tentang cacat bawaan apa pun saya pikir itu akan jauh lebih tinggi dari 13 persen," katanya.
"Saya kira kita akan melihat sesuatu yang sangat mengganggu."
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mendeklarasikan kedaruratan kesehatan global mengenai kaitan Zika dan mikrosefali pada Februari.
Virus
yang menular lewat gigitan nyamuk itu menyebar cepat di wilayah
Amerika, dan sejauh ini Brasil yang paling parah terdampak.
Pada Rabu, Kongres Amerika Serikat menyetujui penyediaan 1,1 miliar dolar AS untuk mendanai riset dan upaya penanggulangan Zika.
Dr.
Marcia Castro dari Harvard di panel itu mengatakan para dokter di
Brasil mempelajari gelombang awal bayi-bayi terdampak Zika yang sekarang
merayakan ulang tahun pertama.
Selain kejang, agitasi dan sering
menangis, menurut dia, anak-anak ini juga menunjukkan pasang surut
gangguan yang membuat mereka enggan makan.
"Studi lain pada tikus
menunjukkan Zika juga mempengaruhi kondisi otak orang dewasa,
berpotensi mempengaruhi memori dan depresi jangka panjang," katanya
sebagaimana dikutip kantor berita Reuters.
Hingga 17 September,
Brasil sudah mengonfirmasi 1.949 kasus mikrosefali terkait Zika,
kebanyakan terkonsentrasi di wilayah timur laut. Sebanyak 3.030 kasus
lainnya masih diselidiki.
Di Amerika Serikat virus itu sudah menginfeksi puluhan ribu orang di wilayah pulau Puerto Rico.
Penyebaran
virus di Miami, Florida, tempat sejumlah kasus penularan lokal terjadi,
sudah terbatas karena upaya pengendalian nyamuk agresif.
"Puerto
Rico melalui situasi mengerikan dan kita harus membantu mereka
sekarang," kata Fauci. "Mereka benar-benar membutuhkan bantuan kita."
Dengan
pendanaan baru untuk penanggulangan Zika, Fauci mengatakan, prioritas
pertamanya adalah memajukan uji klinik lima vaksin potensial. (WDY)
Cacat Lahir Terkait Zika Mungkin Lebih Tinggi Dari Perkiraan
Jumat, 30 September 2016 14:48 WIB