Denpasar (Antara Bali) - Perusahaan Daerah Pasar Kota Denpasar menjadwalkan akan merevitalisasi Pasar Ketapian pada awal Desember 2010.
Kepala Perusahan Daerah Pasar Kota Denpasar I Made Westra seusai penandatangan kerja sama antara pemkot dengan BNI di Denpasar, Kamis mengatakan, untuk tahap awal, dari 180 kios pedagang yang ada di pasar tersebut, hanya 26 kios yang akan direvitalisasi.
"Setiap kios milik pedagang yang direvitalisasi itu mendapatkan bantuan dana sebesar Rp30 juta, yang berasal dari swasta," ujarnya.
Dijelaskan, revitalisasi pasar tradisional merupakan salah satu program Pemkot Denpasar untuk meningkatkan daya saing pasar tradisional.
Salah satu alasan mengapa pemkot berupaya merevitalisasi seluruh pasar tradisional yang ada di Denpasar, ucapnya, karena selama ini kondisi fisik maupun nonfisik pasar tradisional terkesan kotor, kurang sehat dan semrawut.
"Untuk mewujudkan hal tersebut kami menggandeng pihak swasta agar biaya revitalisasi untuk pasar tradisional tidak membebani APBD," katanya.
Salah satunya, ucapnya, adalah bekerja sama dengan BNI untuk merevitalisasi pasar-pasar tradisional yang ada di ibu kota Provinsi Bali itu yang ditandai penandatangan kontrak kemitraan.
Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan, revitalisasi pasar tradisional mutlak dilakukan saat ini, mengingat keberadaan pasar tersebut cukup penting untuk mendongkrak ekonomi kerakyatan.
"Namun untuk menuju perubahan itu diperlukan komitmen tidak hanya dari pemerintah, tapi juga dari semua kalangan masyarakat," ujarnya.
Dikatakan, sejak dua tahun terakhir Pemkot Denpasar terus mengupayakan revitalisasi pasar tradisional, dan kini sejumlah pasar telah direvitalisasi, di antaranya Pasar Renon, Sudha Merta dan Sindhu.
Sementara Pimpinan BNI Wilayah VIII Denpasar Suhendri Hafni mengatakan, BNI sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara mempunyai peranan untuk mendorong kegiatan dan pertumbuhan ekonomi kerakyatan melalui percepatan pelaksanaan revitalisasi pasar-pasar tradisional.
Hal itu perlu dilakukan, ujarnya, mengingat pesatnya pertumbuhan pasar modern yang menjadi pesaing pasar tradisional.
"Saat ini dalam merevitalisasi pasar tradisional selain mengubah tampilan fisik, juga bisa mengubah cara pikir para pedagang sehingga mampu bersaing dengan pasar modern," katanya.(*)
