Negara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jembrana, Bali menggali sistem revitalisasi pasar dari Pemerintah Kota Yogyakarta khususnya dalam memberikan pemahaman kepada pedagang.
“Setiap urusan pasar, apalagi revitalisasi pasti ada pro dan kontra. Tanggungjawab kami untuk memastikan, agar revitalisasi yang sesungguhnya baik bagi pedagang dan konsumen bisa berjalan,” kata Sekretaris Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Jalalludin, saat menerima rombongan dari Pemkab Jembrana, Rabu (1/2) sore.
Ia mencontohkan, revitalisasi yang pihaknya lakukan terhadap Pasar Beringharjo terbukti membawa banyak manfaat, termasuk untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Ia mengungkapkan, setelah revitalisasi dan sistem pengelolaan diubah, pendapatan pemerintah dari Pasar Beringharjo meningkat signifikan.
“Masih ada sejumlah pasar lagi yang akan kami revitalisasi. Seiring jaman, pasar tradisional juga harus mengikuti perkembangan keinginan konsumen,” katanya.
Kepala Bidang Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Gunawan Nugroho Utomo menambahkan, saat pembongkaran pasar yang harus dipastikan adalah pedagang mendapatkan tempat relokasi sementara yang layak.
“Jadi kami membuat tempat relokasi sementara yang layak. Untuk pedagang Pasar Beringharjo, kami alokasikan anggaran Rp1 miliar untuk membuat pasar sementara,” katanya.
Selain itu, katanya, komunikasi terhadap paguyuban pedagang pasar rutin dilakukan hingga pedagang bisa menerima revitalisasi.
Ia mengungkapkan, dengan pendekatan kepada pedagang, dalam waktu satu bulan revitalisasi Pasar Beringharjo bisa dilakukan.
Kasubag Humas Pemkab Jembrana Wiswa Abhijana mengatakan, study banding ke Pasar Beringharjo ini merupakan tindak lanjut dari rencana revitalisasi Pasar Umum Kota Negara.
Ia sepakat, sosialisasi merupakan salah satu cara agar pedagang menerima revitalisasi, sehingga pihaknya mengajak awak media ke Pasar Beringharjo.
“Apa yang kami peroleh disini pasti bermanfaat untuk revitalisasi pasar di Jembrana,” katanya. ***1***