Negara (Antara Bali) - Paguyuban Pedagang Pasar Umum Negara menolak revitalisasi atau pembangunan ulang yang akan dilakukan Pemkab Jembrana, namun hanya meminta pasar tersebut direnovasi.
"Sikap kami terhadap revitalisasi atau pembangunan ulang pasar ini masih seperti dulu, yaitu tidak setuju. Kalau Pemkab Jembrana mau merenovasinya, silahkan," kata Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Umum Negara Gusti Putu Adnyana, Rabu.
Ia minta, pemerintah membicarakan masalah rencana revitalisasi tersebut secara terbuka kepada pedagang, sehingga bisa didengarkan aspirasi mereka.
Ia juga membantah, jika pedagang yang menginginkan pasar tersebut direvitalisasi, apalagi sampai bersurat lewat kepala pasar.
"Kami sudah tenang berjualan. Jangan diusik lagi, dengan rencana pembangunan ulang yang dulu sudah kami tolak," ujarnya.
Selain menolak revitalisasi, ia mengungkapkan, 900 pedagang di Pasar Umum Negara juga keberatan dengan pemindahan sementara di Peken Ijogading, karena pasar tersebut dianggap sempit.
Menurutnya, rata-rata pedagang di pasar tersebut berjualan dengan cara semi grosir, sehingga membutuhkan tempat yang luas.
"Bisa dilihat kios dan los di Peken Ijogading terlalu kecil, sehingga tidak cukup menampung barang dagangan kami. Apalagi kami akan ditempatkan di lantai dua, yang dalam ilmu dagang bisa kalah dengan pedagang di lantai satu," katanya.
Ia kembali menegaskan, dari kondisi yang ada, Pasar Umum Negara belum membutuhkan revitalisasi tapi hanya renovasi karena kondisinya masih cukup baik.
Sebelumnya Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi Jembrana Made Sudantra mengatakan, revitalisasi Pasar Umum Negara akan dilakukan tahun 2017 sesuai dengan permintaan pedagang yang disampaikan lewat kepala pasar.
Menurutnya, pembangunan ulang pasar terbesar di Kabupaten Jembrana tersebut diperkirakan akan membutuhkan dana Rp30 miliar, dengan bangunan dua lantai.(GBI)