Gianyar, Bali (ANTARA) - Gubernur Bali I Wayan Koster, didampingi oleh Wagub Bali Tjok. Oka A.A Sukawati, meletakkan batu pertama menandai dimulainya pembangunan Pasar Sukawati dengan arsitektur lokal Bali dengan prinsip bangunan gedung hijau, Senin.
"Pasar Sukawati nantinya akan memiliki area dagang dan sirkulasi yang lebih luas, dapat menampung seluruh pedagang yang ada sebanyak kurang lebih 800 pedagang, serta dilengkapi fasilitas penunjang seperti area bermain anak, ruang laktasi, bank dan pasar yang ramah bagi penyandang disabilitas," kata Gubernur, didampingi Bupati Gianyar Made Mahayastra dan Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Bali, I Nyoman Sutresna.
Pembangunan Pasar Sukawati terdiri dari 2 blok bangunan yaitu Blok A dan Blok B dengan total luas lantai bangunan adalah 9.493,74 meter persegi. Blok A terdiri dari satu basement dan empat lantai dengan jumlah los sebanyak 785 unit dan kapasitas parkir 24 mobil. Sedangkan Blok B terdiri dari satu basement dan tiga lantai, dengan jumlah kios 24 unit dengan kapasitas parkir 51 mobil.
Bupati Gianyar Made Mahayastra, pada kesempatan itu mengatakan, dengan selesainya pembangunan Pasar Sukawati kita siap bersaing dengan pasar oleh-oleh modern. Apalagi Pasar Sukawati dibangun dengan desain gedung hijau yang ramah lingkungan, ramah energi dan juga nantinya akan berimbas pada bersihnya udara di dalam gedung pasar.
“Di Bali, Gianyar yang pertama kali mempelopori konsep bangunan pasar dengan gedung hijau, jadi kita harus bangga apa yang kita rancang sudah berjalan dengan baik,” ujar Bupati Mahayastra.
Bupati Mahayastra pada kesempatan itu juga meminta maaf atas mundurnya pembangunan Pasar Sukawati, namun hal itu bukannya tanpa alasan. Hal ini karena disebabkan rumitnya proses administrasi yang harus dilewati.
"Namun dibalik semua itu, justru ada hikmah yang kita bisa ambil. Ada beberapa perubahan dalam desain bangunan, seperti dibangun dengan konsep gedung hijau, yang tentu akan menguntungkan bagi para pedagang dan tentu juga dapat meningkatkan jumlah pengunjung kelak," katanya.
Bangunan Pasar Sukawati kini juga dilengkapi dengan parkir bawah tanah. Bupati juga berharap agar para pedagang mau bersabar, karena untuk mendapatkan hasil yang terbaik diperlukan adanya pengorbanan. Dimana nantinya para pedagang dapat berjualan di lokasi yang nyaman, bersih dan mewah, hal ini tentu akan berimbas pada meningkatnya pendapatan kelak.
“Rencananya nanti di pasar Sukawati dapat menampung seluruh hasil kerajinan UMKM di Kabupaten Gianyar, kita bangkitkan kembali ikon Pasar Sukawati dimana belum lengkap ke Bali jika tidak berkunjung ke Pasar Sukawati,” kata Bupati Mahayastra.
Sementara itu, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Bali, I Nyoman Sutresna, saat membacakan sambutan Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR mengatakan Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Bali pembangunan Pasar Sukawati diawali tahap persiapan pada tahun 2018 dan tahap pelaksanaan konstruksi fisiknya dilakukan dengan kontrak tahun jamak (2019-2020) senilai Rp70,8 Milyar.
Pembangunan ini sangat penting karena ini merupakan wujud komitmen serta kontribusi Kementerian PUPR bersama Kementerian Perdagangan dan Pemkab Gianyar dalam upaya membangun kembali Pasar Sukawati untuk mendorong pasar rakyat yang lebih modern hingga mampu bersaing dengan pusat perbelanjaaan dan toko modern.
Gubernur Bali I Wayan Koster pada kesempatan itu mengatakan, dengan melihat konsep desain bangunan Pasar Sukawati yang tergolong mewah dan modern, agar mampu menarik wisatawan lebih banyak lagi untuk berwisata belanja di Bali dan Gianyar khususnya.
Ia juga berpesan agar Bupati Gianyar beserta jajarannya mampu mengawal proses pembangunan ini dengan baik dan kelak pengelolaannya juga mesti diperhatikan. Agar bisa memberikan manfaat bagi para pedagang dan lingkungan di sekitarnya.