Negara (Antara Bali) - Kebun raya di Kota Negara, Kabupaten Jembrana akan dikelola Unit Pelaksana Teknis (UPT) tersendiri, setelah selesai dibangun.
"Kami hanya menyelesaikan pembangunan sesuai bidang kami, setelah selesai akan dikelola UPT agar lebih fokus," kata Kepala Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan Dan Pertamanan Jembrana Wayan Darwin, Senin.
Ia mengatakan, pengelolaan yang dilakukan UPT ini sesuai dengan rekomendasi ahli dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), karena untuk memelihara kebun raya diperlukan perhatian khusus.
Untuk mewujudkan kebun raya seluas 5,8 hektare tersebut, menurutnya, tahun 2016 Pemkab Jembrana menyiapkan anggaran Rp4 miliar untuk pembangunan infrastruktur.
"Tahun ini pembangunan infrastruktur akan dimulai. Perkiraan pembangunan kebun raya ini akan menghabiskan dana Rp20 miliar, yang akan dikerjakan selama empat tahun," ujarnya.
Sebelumnya ia mengatakan, kebun raya ini akan banyak diisi tanaman yang berkaitan dengan pengobatan tradisional serta pohon untuk kebutuhan upacara keagamaan.
Ia mencontohkan, Umat Hindu banyak membutuhkan kelapa untuk upacara keagamaan, sehingga akan ditanam berbagai jenisnya di kebun raya tersebut.
"Pohon-pohon yang sudah langka seperti kwanitan dan lain-lain juga akan kami tanam di kebun raya. Selain untuk rekreasi, kebun raya ini juga berfungsi sebagai konservasi tanaman langka," katanya.
Dengan dilengkapi sarana serta petugas yang menguasai di bidang tumbuhan, ia mengatakan, kebun raya ini juga bisa dimanfaatkan untuk wahana pendidikan bagi anak-anak sekolah, maupun masyarakat umum.
Posisinya yang strategis yaitu masuk wilayah pusat Kota Negara serta tidak jauh dari jalan raya Denpasar-Gilimanuk, ia optimis, juga akan memancing kunjungan wisatawan ke Kabupaten Jembrana.(GBI)