Jakarta (Antara Bali) - Studi Kaspersky Lab menunjukkan bahwa 26 persen
pengguna melakukan adaptasi aktivitas saat sedang online dengan
menggunakan jaringan Wi-Fi umum yang tidak aman, meskipun ada fakta
bahwa para hacker tetap bisa mencuri data dan password pengguna.
"Ikatan kepercayaan antara pengguna dengan perangkatnya dapat berujung
pada kelengahan tingkat keamanan," kata Kepala Mobile Product Line di
Kaspersky Lab Victor Yablokov melalui siaran pers di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan, hanya 47 persen pengguna yang menggunakan fitur keamanan
yang melekat pada perangkat yang mereka gunakan, seperti kemampuan
remote blocks atau find-my-device.
Dampak yang serius dan diluar pikiran dapat terjadi bila lalai dalam
melindungi perangkat yang digunakan, di mana menurut penelitian,
sebanyak seperempat dari perangkat yang telah ditemukan setelah
sebelumnya hilang atau dicuri mengalami kebocoroan informasi atau
rahasia pribadi.
Namun, hal tersebut tidak berarti bahwa pengguna dapat luput dari hacker dan lebih aman apabila menggunakannya di dalam rumah.
Bahkan di rumah sekalipun resiko dan tantangan yang dihadapi berbeda,
bahkan terkadang lebih berbahaya, khususnya dilokasi yang sensitif
seperti tempat tidur dan toilet, di mana perangkat yang berhasil di
retas dapat dengan mudah merubah webcam ke pengguna.
Menurut Victor, kegagalan dalam mendeteksi adanya potensi bahaya serta
upaya melindungi perangkat dan informasi dengan seharusnya dapat berarti
merelakan hilangnya informasi rahasia, uang atau bahkan identitas
pengguna.
Perangkat kamera yang biasa digunakan untuk melihat dunia luar,
tambahnya, dapat diretas oleh hacker dan sebagai gantinya
dialihfungsikan untuk melihat dunia kita. "Keamanan tentunya tidak dapat dipandang sebatas opsional tambahan saja," ungkap Victor.
Jadi, Victor menyampaikan, untuk memastikan sahabat digital Anda tidak
berubah menjadi “Teman Tapi Musuhâ€, Kaspersky Lab merekomendasikan bagi
para pengguna untuk menyetel password yang kuat pada perangkat dan juga
bagi akun online mereka. (WDY)
Ini Lokasi yang Jadi Intaian Hacker Saat Pengguna Online
Rabu, 11 November 2015 7:07 WIB