Denpasar (Antara Bali) - DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bali menegaskan partainya hanya mengusung pasangan calon Wayan Sudirta-Ni Made Sumiati (paket SMS) di Pemilihan Kepala Daerah Karangasem.
"Kami tegaskan partai berlambang banteng muncong putih untuk Kabupaten Karangasem hanya mengusung paket SMS. Kalau ada kandidat lain mencatut-catut nama PDIP, seakan dirinya didukung, hal itu sama sekali tidak benar," kata Tim Pemenangan Paket SMS, Wayan Sutena di Karangasem, Bali, Selasa.
Ia mengatakan PDIP Bali bahkan sedang memproses pemecatan terhadap kader yang "membelot" dari PDIP dan maju menggunakan parpol lain. Karena itu, kader PDIP di akar rumput tidak boleh terkecoh, dan tidak boleh membiarkan nama partai dicatut-catut oleh orang tertentu yang sama sekali tidak direkomendasikan ataupun 'direstui' untuk menjadi calon.
PDIP ingin kadernya memimpin Karangasem, agar bisa membenahi Bumi Lahar ini. Karena itu, tidaklah mungkin PDIP memberi restu kepada kader yang membelot. Yang ada justru pemecatan terhadap kader yang membelot dari partai.
Wayan Sutena menegaskan hal itu kepada kader PDIP dalam berbagai konsolidasi ke bawah, beberapa pekan ini. Di Kecamatan Rendang, kader-kader partai banteng moncong putih mulai berkumpul, mensosialisasikan 31 program unggulan SMS, seperti yang dilakukan oleh berbagai eksponen relawan, seperti Forum Perempuan, Forum Teruna Teruni, Forum Kader Posyandu, dan lain-lain.
Sebelumnya, Sudirta-Sumiati sudah menggelar "roadshow" dengan 400 sampai 600 kader partai di delapan kecamatan se-Karangasem. Dalam turun ke lapangan tersebut, kader PDIP itu menyampaikan beratnya berada di akar rumput, karena program-program pembangunan ekonomi Pemkab Karangasem yang kurang mampu memberdayakan ekonomi rakyat.
Kadek Darmini, kader PDIP yang duduk di DPRD Provinsi Bali, memompa semangat kader PDIP itu, guna mensosialisasikan program-program paket SMS tersebut.
"Dengan program paket SMS yang pro-rakyat ini, kita tidak hanya membangun Karangasem dan menyejahterakan rakyatnya, tetapi juga membangun partai agar lebih efektif menjadi penyambung aspirasi rakyat," ujarnya.
Dikatakan, kader-kader perempuan di partai moncong putih ini berkali-kali menegaskan, PDIP hanya merekomendasikan dan merestui pasangan calon Sudirta-Sumiati. Kalau ada kandidat lain mencatut-catut mendapat restu atau dukungan PDIP, itu pasti tidak benar.
"Mereka meminta, tidak ada kandidat yang mencatut nama PDIP dan mestinya berani bicara jujur dan terbuka kepada rakyat," katanya.
Dengan bekerjanya mesin partai, keunggulan SMS diperkirakan terus meningkat dibanding sebelumnya. Dalam survei awal oleh lembaga indenpenden pada September 2015, paket SMS memperoleh 38 persen, paket MASDIPA (Mas Sumantri-Artha Dipa) 23 persen, SUKSES (Sukerena-Kisid) 13 persen dan selebihnya masih mengambang. (WDY)