Denpasar (ANTARA) - Koalisi Indonesia Maju (KIM) Bali yang terdiri dari 11 partai politik mengaku penentuan paket bakal calon bupati dan wakil bupati yang akan diusung untuk Pilkada Karangasem masih alot.
“KIM sudah ada calon untuk Karangasem dari Partai Gerindra, Partai NasDem, Partai Golkar, dan Partai Demokrat, ini yang agak alot penentuannya,” kata Ketua DPD Partai Gerindra Made Muliawan Arya di Denpasar, Senin.
De Gadjah, sapaannya, mengungkapkan hal tersebut ketika disinggung perihal kehadiran bakal calon perseorangan Wakil Bupati Karangasem Ketut Putra Ismaya Jaya dalam kegiatan Malam Apresiasi Prabowo-Gibran yang digelar KIM Bali pada Sabtu (1/6) lalu.
Diketahui Ketut Putra Ismaya Jaya bersama Wayan Kari Subali saat ini sedang mencalonkan diri melalui jalur perseorangan, namun KPU Karangasem harus memproses persyaratan mereka sebelum memastikan dapat melaju bersama bacalon yang diusung partai politik.
Apabila paket perseorangan tersebut dinyatakan tidak lolos ketika proses verifikasi, maka mereka masih dapat mencalonkan diri jika diusung oleh partai politik pada Agustus 2024 mendatang.
Ketika ditanya apakah alasan kedatangan Ismaya Jaya agar dirangkul oleh KIM Bali, De Gadjah mengatakan mereka pasti akan membantu, namun kecil kemungkinan untuk diusung apabila gagal dalam pencalonan perseorangan.
“Ya artinya kami hargai orang yang ingin mengabdi di daerahnya, kami hargai cuma harus duduk lagi ini, karena kalau tiga pasangan calon agak repot,” ujarnya.
Ketua DPD Partai Gerindra Bali itu menyebut saat ini KIM Bali masih menentukan siapa yang akan diusung untuk maju Pilkada Karangasem, dan menjadi lebih sulit ketika ada tambahan lagi.
“Bukan menutup peluang, kami rangkul mereka (Wayan Kari Subali-Ketut Ismaya Jaya) ya mungkin kami bagian mananya bisa bantu, ini kan untuk kepentingan masyarakat Karangasem,” kata De Gadjah.
Diketahui KIM Bali sendiri terdiri dari Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai NasDem, PSI, Partai Prima, PKB, Partai Demokrat, Partai Gelora, PBB, Partai Garuda, dan PAN, dimana semuanya sepakat hanya akan mengusung satu paket calon kepala daerah di tiap kabupaten/kota se-Bali.