Denpasar (Antara Bali) - Bali hingga kini masih menjadi primadona tujuan wisata di Tanah Air bagi wisatawan dalam dan luar negeri yang dicerminkan dari hasil masyarakat pembaca berbagai media yang berpengaruh secara internasional, kata seorang praktisi pariwisata.
"Pembaca Conde Nast Traveler Russia dan banyak lagi promosi dari media negeri itu tentang keunggulan dunia pariwisata Bali, namun semua itu tidak akan ada artinya jika tidak didukung penunjang lainnya," kata Pengamat Pariwisata Dewa Nyoman Putrawan, di Denpasar, Selasa.
Ia, yang juga praktisi pariwisata itu, menjelaskan, Bali hingga kini masih favorit untuk dikunjungi turis asing, karena dinilai paling lengkap dan mampu memadukan antara keindahan lanskap alam spektakuler dan seni budaya lokal yang memikat.
Keindahan tersebut selaras dengan keramahan dan kehangatan masyarakatnya. Kebudayaan terus dilestarikan oleh generasi ke generasi hingga terkini, namun semua itu menjadi kandas kalau sarana dan prasarana penunjangnya kurang memadai.
Dewa Nyoman menyebutkan, promosi tentang pariwisata Bali oleh Conde Nast Traveler Russia, sebuah majalah pariwisata Russia yang telah mengenalkan banyak destinasi di berbagai pelosok negara, pernah menobatkan Pulau Bali sebagai pulau terindah di dunia.
Tentu dengan adanya penilaian positif dari masyarakat internasional dapat dipastikan bakal bertambah banyak masyarakat Rusia yang melakukan perjalanan wisata ke pulau ini untuk mencocokkan hasil promosi yang pernah dilontarkan media tersebut.
Ia menjelaskan, akibat kurang adanya jembatan udara dari Indonesia ke negeri Beruang Merah itu, menyebabkan turis asal Rusia justru berkurang yang datang menikmati liburannya di Bali, karena sulitnya mendapat sarana transportasi dari Rusia ke Bali pergi pulang.
Kurang memadainya sarana transportasi udara tersebut mengakibatkan jumlah pelancong asal Rusia ke Bali berkurang sejak tahun lalu, katanya, sambil menunjukkan data kedatangan turis asing yang dikeluarkan Dinas Pariwisata setempat.
Sesuai catatan Dinas Pariwisata Bali, turis Rusia ke Bali selama Januari-Juni 2015 sebanyak 25.574 orang atau melorot hingga 35,72 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2014 yang mencapai 39.783 orang.
Kedatangan masyarakat Rusia pernah tercatat sebagai sepuluh besar negara pemasok turis asing ke Bali, namun sekarang kedatangannya berkurang terus sehingga masuk peringkat 15 besar atau memiliki andil hanya 1,33 persen dari kedatangan turis asing 1,9 juta orang.
Turis asing asal Rusia umumnya datang ke Bali memanfaatkan penerbangan sistem carteran dan jika ada perusahaan penerbangan nasional menyinggahi negeri itu ke Indonesia termasuk Denpasar pergi - pulang maka diyakini kedatangan pelancong Rusia ke Bali bertambah ramai, kata Dewa Nyoman. (WDY)
Praktisi: Bali Masih Jadi Primadona Wisman
Selasa, 11 Agustus 2015 11:43 WIB