Buleleng (ANTARA) - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) meminta daerah 3B atau Banyuwangi, Bali Utara, dan Bali Barat memetakan destinasi wisata yang dimiliki untuk dibantu promosinya.
Hal itu disampaikan Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa dalam Forum Penguatan Amenitas dan Aksesibilitas Dalam Rangka Mendukung Paket Wisata 3B, di Buleleng, Bali, Minggu.
“Mudah-mudahan dalam pertemuan kali ini sudah bisa dipetakan untuk Banyuwangi destinasinya apa, untuk Jembrana apa, dan untuk Buleleng apa, kami prioritaskan hal itu yang kemudian nanti kita akan gencarkan dengan promosinya,” kata dia.
Dengan menyusun paket wisata 3B yang tepat, maka ditemukan pola perjalanan yang dapat dijual dalam berbagai pameran perjalanan wisata dunia dalam misi penjualan seperti ke Seoul dan Beijing.
“Saya berharap nanti paket wisata 3B ini bisa juga dijual di sana, jadi ini untuk memperkuat kembali posisi Bali Barat dan Bali Utara sebagai pemecah konsentrasi kemacetan yang terjadi di Bali Selatan,” ujar Ni Luh Puspa.
Baca juga: Kemenpar aktivasi Gerakan Wisata Bersih Lovina dorong paket wisata 3B
Wamenpar mengarahkan agar destinasi yang ditentukan tetap mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), yaitu destinasi wisata regeneratif yang berkelanjutan, sehingga juga diminati oleh seluruh kelompok wisatawan.
Saat ini yang menjadi sasaran utama paket wisata 3B adalah turis China, sebab mereka dapat mendarat dengan pesawat carter di Banyuwangi dan dapat disebar ke Bali Utara dan Bali Barat melalui jalur darat dan laut.
Wamenpar yang juga berasal dari Buleleng atau Bali Utara itu mengatakan, paket wisata 3B sudah diluncurkan sejak era Menteri Sandiaga Uno dan saat ini peningkatannya mencapai 5-10 persen.
Tak ingin berpuas dengan angka tersebut, ia ingin dengan pola-pola perjalanan wisata yang lebih tepat dan banyak maka realisasinya lebih tinggi.
“Ini yang paling penting, realisasinya sudah semaksimal apa, karena saya tidak ingin terus-terusan mendengar, Bali pariwisata berlebih terus seperti itu,” ujarnya.
“Saya ingin wisatawan itu benar-benar bisa tersebar ke seluruh tempat di Bali yang kekayaannya itu tidak ada habisnya, maka satu hal yang baik sekali yang dilakukan oleh Pak Sandiaga waktu itu meluncurkan paket wisata 3B,” ujar Ni Luh Puspa lagi.
Kepala Dinas Pariwisata Buleleng Gede Dody Sukma menambahkan bahwa daerah 3B memiliki kesamaan, yaitu potensi kepariwisataannya.
Namun, ia mengakui pemerintah daerah tidak bisa berjalan sendiri meski sudah bersinergi, sebab membutuhkan bantuan pemerintah pusat.
"Potensi kepariwisataan berbasis alam pada dasarnya sama, memiliki pantai, perbukitan, pegunungan, hutan, tentu dengan potensi sama ini untuk penguatan kita harus bersinergi, tapi dalam rangka mendistribusikan wisatawan agar menyebar ke Bali Utara dan Jawa Timur perlu penguatan di bawah supervisi pemerintah pusat," ujar Gede Dody.