Jakarta (Antara Bali) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan bahwa
batik sudah bukan lagi sekadar pakaian tradisional, tetapi telah
berinovasi ke tingkat internasional karena telah dikenal di mancanegara.
"Batik telah menjadi hal yang lebih luas dari yang kita kenal
sebelumnya," kata Wapres saat membuka "Gelar Batik Nusantara 2015" di
Jakarta, Rabu.
Jusuf Kalla memaparkan, bila dahulu inovasi batik dimulai dari Pulau
Jawa, kemudian berkembang hingga berbagai daerah di Nusantara kini
memiliki ciri khas batiknya sendiri. Selain sebagai faktor budaya yang menjadi pemersatu bangsa di Tanah
Air, ujar dia, batik juga kemudian berkembang di sejumlah negara
tetangga seperti India dan Malaysia.
Bahkan, Nelson Mandela yang merupakan pemimpin besar Afrika Selatan
pasca-apartheid juga dikenal gemar mengenakan pakaian bercorak batik. Hal lain yang menggembirakan, papar Wapres, adalah karena Organisasi
Pendidikan dan Sains PBB (Unesco) juga telah menetapkan batik sebagai
warisan budaya.
Wapres berpendapat, karena batik telah menjadi pakaian baik resmi
maupun pakaian sehari-hari, maka muncul pula tantangan dalam hal
produktivitas dan inovasi baru.
Menurut situs resmi Gelar Batik Nusantara 2015, setelah adanya
pengakuan World Masterpiece of Intagible Heritage of Humanity dari
UNESCO, batik mulai meningkat derajatnya. Saat ini batik dinilai bertransformasi dari karya seni tradisional
menjadi mahakarya seni internasional, dan menjadi salah satu produk
budaya kebanggaan Bangsa Indonesia yang senantiasa perlu dilestarikan.
Berbagai upaya mempromosikan dan mengembangkan Batik dan
kerajinannya, terutama di dalam negeri, mulai digalakkan terkain. Salah
satunya adalah penyelenggaraan pameran Gelar Batik Nusantara 2015 yang
bertempat di JCC pada tanggal 24-28 Juni 2015. Acara Gelar Batik Nusantara 2015 itu sendiri diselenggarakan oleh
Yayasan Batik Indonesia dan dilaksanakan oleh PT. Mediatama Binakreasi.
Dengan mengusung tema "Batik Pemersatu Bangsa", pameran dan konvensi
tersebut diharapkan mampu membuka peluang pasar dan menarik minat para
pengusaha, investor serta institusi untuk mengembangkan Batik menjadi
sebuah produk internasional yang mempunyai daya jual tinggi sehingga
mampu meningkatkan taraf hidup perajinnya. (WDY)
Batik Telah Berinovasi ke Tingkat Internasional
Rabu, 24 Juni 2015 13:45 WIB