Denpasar (Antara Bali) - Ketua Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer (Stikom) Bali Dr. Dadang Hermawan mengatakan, pihaknya kembali mewisuda 292 sarjana baru dan 13 diploma tiga (D-3).
"Acara wisuda dilaksanakan di sebuah hotel berbintang Pecatu Hall Bali Nusa Dua Convention Center (BNCC) Nusa Dua, Kabupaten Badung Sabtu (23/5)," kata Dr. Dadang Hermawan, Minggu.
Ia mengatakan, sarjana (S-1) yang diwisuda kali ini umumnya menempuh kuliah rata-rata selama empat tahun dan tiga tahun untuk D-3.
Para wisudawan terdiri atas program studi (prodi) Sistem Informasi (SI) sebanyak 94 orang dan prodi Sistem Komputer (SK) 198 orang.
Dari wisudawan tersebut 14 sarjana di antaranya memperoleh dua gelar (dual degree), yakni gelar sarjana komputer (S.Kom) dari Stikom Bali dan Bachelor of Information Technology (BIT) dari Help University Kuala Lumpur, Malaysia.
Mereka sebelumnya yang menempuh kelas internasional "dual degree" itu sudah mengikuti wisuda di Help University Kuala Lumpur pada 26 April 2015.
"Stikom Bali hingga wisuda ke-15 kali ini sudah berhasil mencetak 3.152 sarjana sejak berdiri 10 Agustus 2002 yang terdiri atas S1 sebanyak 2.598 orang dan diploma-3 554 orang.
Acara wisuda tersebut dihadiri Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga sekaligus meluncurkan Gerakan 1.000 Wirausaha Muda Stikom Bali.
Gerakan wirausaha tersebut menurut Dadang Hermawan bertujuan mendidik lulusan Stikom agar terjun menjadi pebisnis.
"Kami ingin membalikan paradigma selama ini bahwa sarjana bukan mencari kerja, namun mampu menciptakan lapangan kerja," ujar Dadang Hermawan seraya menambahkan gerakan 1.000 wirausawan muda tidaklah sulit karena perguruan tinggi swasta itu telah memiliki inkubator bisnis, yakni lembaga yang bertugas mencetak lulusan Stikom menjadi pebisnis muda yang tangguh, profesional dan berakhlak mulia.
"Untuk wirasusaha muda perdana ini kami luncurkan 30 orang. Target ke depan adalah 50 sarjana setiap wisuda atau 100 orang tiap tahun sehingga dalam waktu 10 tahun kami bisa mencetak 1000 wirausaha muda Stikom Bali," jelas Dr Dadang.
Menteri Koperasi UKM Puspayoga mengatakan, sangat mendukung terosbosan Stikom Bali, karena gerakan ini sejalan dengan program pemerintah untuk meciptakan dua persen dari jumlah penduduk Indonesia sebagai pengusaha.
"Dari jumlah penduduk Indonesia sekarang sekitar 250 juta jiwa, jumlah pengusaha baru 1,35 persen atau sekitar 3,37 juta. Untuk itu diharapkan dalam lima tahun ke depan bisa mencapai dua persen atau lima juta pengusaha," ujar Menteri Puspayoga.
Jika seluruh perguruan tinggi swasta dan negeri dapat melakukan terobosan seperti yang dilakukan Stikom Bali, maka target dua persen pengusaha tidaklah sulit merealisasikannya.
Program Magister
Pembina Yayasan Widya Dharama Shanti-yayasan yang menaungi Stikom Bali Prof. Dr. I Made Bandem, MA mengatakan, pihaknya sudah mengajukan izin untuk membuka program magister ICT, namun karena terbentur aturan yang sangat ketat yakni harus memiliki enam orang dosen murni bergelar doktor, maka yayasan telah menginstruksikan Ketua Stikom untuk mengirim tenaga dosen melanjutkan pendidikan doktor.
"Saat ini enam dosen Stikom sedang mengikuti pendidikan doktor, baik di dalam maupun di luar negeri," kata Made Bandem yang datang dari Amerika guna menghadiri wisuda kali ini.
Koordinator Kopertis Wilayah VIII Bali Nusa Tenggara, Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa, M.Si memberi apresiasi yang tinggi kepada Stikom Bali atas berbagai prestasi dalam proses belajar mengajar.
Sebanyak 153 perguruan tinggi swasta (PTS) di wilayah Bali Nusa Tenggara, Stikom Bali adalah salah satu dari tujuh PTS terbaik. "Terbaru, saya dengar informasi dari BAN-PT bahwa semua prodi di Stikom Bali sudah terakreditasi B. Ini artinya Stikom Bali tidak perlu pasang spanduk lagi, para orang tua dengan sendirinya akan datang mendaftarkan anaknya kuliah di stikom Bali", ujar Dasi Astawa.
Ia juga mengapresiasi lulusan Stikom Bali yang telah menguasai teknologi informasi dan komunikasi, bahkan sudah ada menjadi pengusaha. "Ini baru benar, jangan lulus lalu sibuk cari kerja," katanya.
Pemerintah selalu mendorong agar lulusan perguruan tinggi menjadi pengusaha, bukan sibuk mencari kerja setelah lulus. Pihaknya salut dengan terobosan Stikom Bali, apalagi siap menghadapi era masyarakat ekonomi ASEAN (MEA).
Pada kesempatan itu juga ditandatangani MoU antara Stikom Bali dengan enam lembaga yakni Harian Radar Bali, Harian Tribun Bali, Asuransi Sinar Mas, Pt Valubry, Prem Lawat Foundation dan IIAM (sebuah lembaga pendidikan penerbangan). (WDY)
Stikom Bali Kembali Wisuda 292 Sarjana
Minggu, 24 Mei 2015 9:48 WIB