Denpasar (Antara Bali) - Ratusan warga memadati pembukaan pergelaran kreativitas seni budaya bertajuk "Maha Bandana Prasadha" di depan Patung Catur Muka kawasan Lapangan Puputan Badung, pusat Kota Denpasar, Jumat sore.
Mereka tampak antusias menyaksikan suguhan yang meliputi 15 jenis tarian tradisonal Bali yang dibawakan oleh 600 penari dari berbagai sanggar tari di Denpasar.
Warga terlihat terus menyaksikan rangkaian aneka jenis tarian tersebut, meski berulang kali diguyur gerimis.
I Nyoman Suarsa, salah seorang seniman tari Bali yang ikut serta dalam acara tersebut mengatakan, pertunjukan "Maha Bandana Prasadha" untuk ketiga kalinya ini dikemas menampilkan tarian tradisional Pulau Dewata.
"Kali ini bertujuan menampilkan suguhan yang mampu memperlihatkan semangat Puputan Badung, terutama dari sisi kepahlawanan. Suguhan tarian untuk pelestarian kesenian tradisional ini juga sebagai salah satu wujud kiprah kepahlawanan pada masa kini," ujarnya.
Ia menyebutkan, kehadiran para penari yang mayoritas anak-anak itu, merupakan pahlawan yang mempertahankan dan melestarikan tarian-tarian Bali yang masih ada di tengah pengaruh era globalisasi.
Sebanyak 600 penari dilibatkan dalam pembukaan "Maha Bandana Prasadha" tersebut. Mereka berasal dari 30 sanggar tari yang ada di Denpasar.
"Mereka membawakan 15 jenis tarian tradisional, supaya masyarakat tahu bahwa sangat banyak kesenian tradisional yang kita miliki," ujar Suarsa.
Sedangkan pada penyelenggaraan "Maha Bandana Prasadha" kedua, tahun 2009, pergelaran kreativitas seni budaya tersebut dikemas dalam seni pertunjukan yang menggambarkan kehidupan manusia.
"Seni pertunjukan yang ditampilkan saat itu berupa prosesi dari saat seorang manusia lahir dan menjalani beragam ritual, sampai akhirnya ajal menjemput," katanya.
Banyaknya pengunjung dan penutupan sejumlah ruas jalan di sekitar lokasi pembukaan "Maha Bandana Prasadha", membuat arus lalu lintas di jalan sekitarnya ataupun menuju lokasi acara tersebut mengalami kemacetan.(*)