Denpasar (Antara Bali) - Sebanyak 600 penari dari berbagai sanggar yang ada di Kota Denpasar akan menyemarakkan pembukaan gelar kreativitas seni budaya bertajuk "Maha Bandana Prasadha", Jumat (1/10), di Lapangan Puputan Badung.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar I Made Mudra, di Denpasar, Kamis, mengatakan, acara itu merupakan agenda rutin tahunan dengan melibatkan seluruh desa pakraman ataupun paguyuban yang memiliki kesenian gong klasik.
Tujuannnya, kata Mudra, supaya kesenian gong klasik tidak tergerus oleh zaman. Selain itu, sebagai upaya menggali dan menciptakan kreasi kesenian baru.
Saat ini, kata dia, ada kesenian klasik yang harus dipertahankan dan dilestarikan, di antaranya gong selonding, gender, rindik, semarepegulingan, bebarongan, gong suling, gambang, pelegongan dan geguntangan.
Ia mengatakan, acara itu akan berlangsung 1-3 Oktober dan dilanjutkan pegelaran gong kebyar anak-anak yang ada di Kota Denpasar hingga 24 Oktober.
Selain pagelaran kesenian, lanjutnya, acara juga diisi dengan pameran berbagai produk, dari makanan sampai buku serta pakaian jadi.
"Saat pembukaan, juga akan diisi dengan kesenian ngelawang mengelilingi catur muka, dan rencananya Wali Kota IB Rai Mantra akan membuka acara kesenian itu mulai pukul 16.00 Wita," ujarnya.
Mudra mengatakan, agar acara itu berjalan lancar dia mengajak seluruh instansi dan pihak-pihak yang terlibat agar siap bekerja sama dan selalu berkoordinasi dengan baik.
"Maha Bandana Prasadha" merupakan kegiatan budaya yang berawal dari ide untuk melukiskan suatu proses perkembangan budaya menuju penciptaan sesuatu yang agung.(*)