Denpasar (Antara Bali) - Kepala Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Bali Wayan Budhita mengatakan persediaan beras untuk Pulau Dewata masih aman untuk lima bulan ke depan.
"Stok tersebut tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Bali. Saya pastikan, stok beras selama operasi pasar berlangsung masih aman untuk lima bulan ke depan," katanya di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan stok beras saat ini sebanyak 13.910 ton dan tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Bali. "Jumlah tersebut cukup untuk lima bulan ke depan dalam upaya menstabilkan harga beras di Bali, di mana sebelumnya mencapai Rp12 ribu per kilogram," katanya.
Menurut Budhita, sasaran distribusi beras Bulog adalah seluruh pasar tradisional Bali, bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan baik provinsi maupun kabupaten dan kota yang terus melakukan operasi pasar. Dikatakannya, di saat Disperindag melakukan operasi pasar, Bulog Bali langsung menjual beras dengan harga murah. "Harganya selama operasi pasar Rp7.500 per kilogram. Kami menyasar pasar tradisional karena biasanya rakyat kecil berbelanja di pasar itu," ujarnya.
Ia menjelaskan sampai Selasa ini (10/3) merupakan operasi pasar yang ke-10. Rata-rata per hari Bulog Bali menyalurkan tiga sampai empat ton di setiap pasar tradisional. Namun demikian, kata dia, penjualan kepada masyarakat itu dibatasi. Per orang hanya bisa membeli maksimal sebanyak 10 kilogram.
Ia mengatakan beras yang berasal dari Bulog adalah beras dengan kualitas medium. Kalau masyarakat menemukan beras yang rusak, berkutu, atau tidak layak dikonsumsi, dipersilakan untuk menukarkan kembali beras itu di Bulog, dengan menunjukkan bukti pembelian selama 2 kali 24 jam. (WDY)