Kuala Lumpur (Antara Bali) - Malaysia menghadapi ancaman wabah demam
berdarah jenis baru yang lebih berbahaya karena bisa merusak otak dan
hati penderita serta mengakibatkan banyak kematian dalam waktu singkat.
Menteri Kesehatan Malaysia Datuk Seri S. Subramaniam seperti dikutip
berbagai media lokal di Kuala Lumpur, Kamis mengatakan wabah itu saat
ini ibarat pembunuh nomor satu di negara itu karena gejala serangan
penyakit telah berubah dari sebelumnya.
Virus demam berdarah yang ditularkan lewat gigitan nyamuk aedes
tersebut mengakibatkan terjadinya bengkak pada otak atau tisu lapisan
luar otak. Penderita akan mengalami kelelahan, koma, sakit kepala dan
lumpuh.
Menteri Kesehatan Malaysia mengatakan sebanyak 54 kematian akibat
demam berdarah dilaporkan terjadi dalam waktu 52 hari pertama 2015,
dibandingkan 25 kasus kematian dalam tempo sama pada 2014.
"Wabah demam berdarah saat ini lebih kuat dan berat. Ia ibarat
pembunuh nomor satu dan menjadi wabah paling berbahaya yang pernah
dihadapi Malaysia karena mampu merusak otak dan hati," katanya.
Menurut dia, Selangor masih menjadi penyumbang utama terhadap kasus
demam berdarah, yaitu 58 persen dari total 22.788 kasus yang tercatat
dalam tempo itu. Kementerian Kesehatan telah melakukan "Ops Gempur Aedes" di 56
lokasi prpoyek konstruksi di Selangor selama 14 hari mulai 10 Februari,
dan 52 diantaranya menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk aedes. (WDY)
Malaysia Hadapi Wabah Demam Berdarah Jenis Baru
Kamis, 26 Februari 2015 9:36 WIB