Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali akan mempercantik Monumen Bajra Sandhi yang terletak di Lapangan Puputan Margarana, Denpasar, dengan melakukan penambahan lampu penerangan dan pembuatan kolam melingkar.
Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta dalam peninjauan monumen tersebut di Denpasar, Rabu, mengatakan alokasi dana untuk penataan monumen itu dianggarkan secara tahun jamak (multi years) dan dilaksanakan bertahap mulai 2015.
Pada monumen itupun akan direnovasi berbagai interiornya, ada penambahan toilet, penambahan pagar keliling serta gapura pintu masuk lapangan hingga penataan taman agar terlihat lebih cantik dan menarik.
Didampingi Kadis Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha dan Kepala UPT Monumen Bajra Sandhi I Gede Sridharma, Wagub Sudikerta memberi beberapa masukan terkait teknis penataan monumen dan lapangan. Sejumlah bagian yang menjadi perhatiannya antara lain panataan taman, peletakan kursi taman, kebersihan hingga pemangkasan pohon yang usianya sudah tua.
"Kalau ada batang pohon yang miring dan tak simetris dengan yang lain, harus segera dipotong agar tak mengganggu keindahan," ujarnya.
Selain itu, penambahan toilet dan lampu penerangan juga harus menjadi prioritas dalam pendanaan tahap pertama. Sebab, kondisi gelap di seputaran monumen dan lapangan memberi peluang bagi oknum tidak bertanggung jawab untuk melakukan tindakan asusila hingga kriminal. Jika penerangan telah memadai, dia yakin hal tersebut dapat dicegah dan diminalisasi.
Terkait dengan toilet, Sudikerta berpandangan selain jumlahnya yang kurang memadai, bentuk fisik bangunannya pun perlu diperbaiki agar menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan kondisi kekinian.
Dengan penataan yang lebih baik, dia berharap keberadaan monumen yang menyatu dengan lapangan itu dapat memberi manfaat lebih besar bagi masyarakat Bali. Selain menjadi tempat yang nyaman untuk olah raga dan melepas penat, keberadaan monumen yang dibangun sejak 988 ini diharapkan dapat memberikan kontribusi maksimal bagi PAD Bali.
"Sekarang 'kan pendapatannya rata-rata Rp747 juta tiap tahun, saya minta ke depannya dapat ditingkatkan," ujarnya.
Kontribusi tersebut nantinya bisa dimanfaatkan untuk membiayai berbagai program pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali. Untuk itu, Sudikerta meminta jajaran Dinas Kebudayaan lebih gencar melakukan promosi agar lebih banyak lagi wisatawan yang datang berkunjung.
Sementara itu, Kadis Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha menambahkan untuk tahun anggaran 2015, pemerintah provinsi mengalokasikan dana sebesar Rp7,6 miliar untuk tahap pertama penataan monumen dan lapangan.
Alokasi dana sebesar itu akan dimanfaatkan untuk melakukan renovasi interior seperti plafon, tangga melingkar hingga perbaikan candi bentar yang rusak akibat gempa. Selain itu, anggaran juga akan dimanfaatkan untuk menambah lampu penerangan pada sejumlah titik.
Sementara pembuatan pagar keliling, pintu masuk, toilet, pembuatan kolam melingkar hingga rencana pembuatan panggung budaya di bagian tenggara selatan lapangan akan didanai pada tahun anggaran selanjutnya.
Dewa Putu Beratha berharap penataan ini akan mempercantik monumen yang berdiri di atas lahan seluas 13,8 hektare tersebut. (WDY)