Negara (Antara Bali) - X Ray yang rencananya dipasang di Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana sudah rusak, meskipun belum maksimal dioperasikan.
"Sirkuit alat tersebut meledak saat terjadi pemadaman listrik dari Jawa beberapa waktu lalu. Untuk memperbaikinya, harus mendatangkan teknisi dari Inggris," kata Kapolres Jembrana, Ajun Komisaris Besar Harry Hariyadi, saat menerima kunjungan Wakapolda Bali Brigadir Jenderal I Nyoman Suryasta bersama Komisi I DPRD Bali, di Pelabuhan Gilimanuk, Rabu.
Menurutnya, untuk mengoperasikan X Ray bantuan Markas Besar Polri tersebut, harus sangat hati-hati karena radiasinya sangat tinggi.
Ia mengatakan, karena bahaya radiasi tersebut, operasional alat ini harus mendapatkan rekomendasi Badan Tenaga Aton Nasional (Batan), serta membutuhkan daya listrik 16 ribu watt.
Selain itu, katanya, sebelum dioperasikan penuh, X Ray harus dilakukan pemanasan hingga empat jam, dan setiap dua jam operasi harus diistirahatkan dulu.
"Beda dengan X Ray yang terpasang di gapura maupun bandara, yang bisa beroperasi terus," ujarnya.
Melihat kondisi alat yang informasinya berharga sekitar Rp18 miliar tersebut, Ketua Komisi I, Ketut Tama Tenaya mengaku kecewa, karena Pelabuhan Gilimanuk merupakan pintu gerbang Bali, sehingga dibutuhkan pengamanan yang maksimal.
Dengan peralatan yang menurutnya tidak sesuai untuk pelabuhan tersebut, ia menilai, pemerintah masing setengah-setengah dalam menjaga keamanan Bali.
"Menjaga keamanan itu tidak bisa setengah-setengah, tapi harus total termasuk peralatannya. Bali yang aman dan nyaman jangan hanya jadi jargon, tapi harus benar-benar diterapkan," katanya.
Pengamanan yang setengah-setengah tersebut, menurutnya, termasuk bantuan X Ray yang tidak sesuai kondisi di lapangan, sehingga menjadi mubazir.
"Apalagi garansi alat tersebut sudah habis, sehingga untuk memperbaikinya harus mendatangkan teknisi dari Inggris. Kalaupun masih baik, saya rasa sulit untuk dioperasikan di Pelabuhan Gilimanuk," ujarnya.
Sementara Nyoman Suryasta mengatakan, pihaknya sepakat untuk pengamanan yang maksimal, Pelabuhan Gilimanuk perlu standar internasional, termasuk teknologi yang digunakan.(GBI)