Denpasar (Antara Bali) - Akademisi perikanan dan ilmu kelautan dari Fakultas Pertanian Universitas Warmadewa, Denpasar, Ir I Gede Sudiarta MSi menegaskan bahwa perlu adanya pembangunan pelabuhan perikanan bagi para nelayan di masing-masing kabupaten/kota di Bali.
"Dengan adanya pembangunan pelabuhan bagi para nelayan di Bali dapat memperkuat produksi kelautan dan perikanan di Pulau Dewata," ujar Gede Sudiarta, di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan bahwa sebagian besar para nelayan di Bali mau menjual hasil tangkapannya di suatu tempat dan cenderung menyebar menjual hasil yang didapat.
Selain itu, kebanyakan hasil tangkapan ikan yang didapat dikelola oleh suatu kelompok nelayan tertentu yang masing-masing anggotanya berjumlah 20 hingga 30 perahu.
Apabila kelompok nelayan ini dikumpulkan menjadi satu sangat sulit sehingga perlu adanya pelabuhan ikan terdekat untuk menjual hasil tangkapan ikan para nelayan yang memiliki kelompok tersebut.
"Biasanya para nelayan sulit untuk dikumpulkan disuatu tempat untuk menjual hasil tangkapannya karena tempat penjualan ikan itu terlalu jauh dan membutuhkan biaya lebih dan hasil penjualan ikan tersebut tidak seberapa," ujarnya.
Hal tersebut menjadi salah satu faktor penyebab kurang berfungsinya salah satu pelabuhan perikanan di Bali karena para nelayan yang merasa terlalu jauh untuk menjual hasil tangkapannya.
Untuk itu, pihaknya mengakui kurang menarik bagi para nelayan di Bali untuk mau dialokasikan disuatu tempat untuk menjual hasil tangkapannya.
Namun, upaya untuk menarik para nelayan untuk mau mengembangkan minapolitan tersebut perlu adanya penambahan pelabuhan perikanan yang terintergrasi untuk menjual hasil tangkapan nelayan.
"Yang kami maksud bahwa penambahan pelabuhan perikanan tersebut baik dari tempat bersandarnya para nelayan, pengelolaan, pelelangan dan penampungan ikan ketika produksi tinggi yang bisa menjamin kestabilan harga ikan," ujarnya. (WDY)