Denpasar (Antara Bali) - Minat membaca warga masyarakat di Bali meningkat seiring dengan tingkat kunjungan ke perpustakaan nasional yang belakangan ini tampak semakin ramai.
"Bila sebelumnya jumlah kunjungan ke perpustakaan tidak sampai 100 orang, kini meningkat pesat menjadi 500 orang per hari," kata Kepala Badan Perpustakaan Nasional Provinsi Bali Ni Luh Putu Praharsini di Denpasar, Selasa.
Usai penyerahan hadiah Lomba Minat Baca 2010, ia mengatakan, peningkatan jumlah kunjungan ini mengisyaratkan makin meningkatnya minat baca dan kesadaran warga untuk menimba ilmu pengetahuan melalui bacaan.
"Membaca itu sangat penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Karena itu, kami berharap semua warga selalu tekun membaca buku," ujarnya.
Ia mengatakan, jumlah kunjungan selama ini didominasi oleh mahasiswa dan pelajar. Sedangkan masyarakat umum masih sangat sedikit.
Dari jumlah kunjungan ke perpustakaan itu, kata dia, lebih dari 60 persen adalah mahasiswa, sedangkan sisanya adalah pelajar mulai dari tingkat SD hingga SMA/SMK.
Praharsini mengatakan, dominasi oleh kalangan mahasiswa tersebut cukup beralasan, karena biasanya mahasiswa datang ke perpustakaan untuk membaca dan mencari referensi berbagai karya ilmiah.
"Untuk mensiasati peningkatan jumlah kunjungan tersebut, maka gedung Perpustakaan Bali tetap dibuka untuk melayani pengunjung pada hari Sabtu dan Minggu. Perpustakaan Bali hanya tutup pada hari libur nasional dan hari besar keagamaan saja," katanya.
Dikatakan, setelah perpustakaan dibuka pada hari Sabtu dan Minggu, justeru jumlah pengunjung menjadi semakin meningkat dibandingkan dengan hari-hari biasa.
Ia menjelaskan, Pemerintah Provinsi Bali juga terus berupaya mendatangkan buku-buku baru setiap tahunnya. Saat ini jumlah buku yang tersedia sebanyak lebih dari 200 ribu buah dari 85 ribu judul buku.
Jumlah ini, kata dia, belum termasuk berbagai jenis majalah, kamus dan ensiklopedi yang disediakan. Pemerintah juga sudah berjanji untuk terus mengalokasikan dana bagi pembelian buku-buku terbaru setiap tahunnya.
"Pengadaan buku baru tersebut akan dilakukan berdasarkan data dari judul buku dan sejenisnya yang paling diminati pembaca," ucapnya.
Untuk sementara, lanjut Praharsini, judul buku yang paling laris dibaca adalah buku cerita anak-anak, buku-buku sejarah dan sastra.
"Buku-buku semacam ini akan terus diadakan setiap tahunnya karena minat pembaca cukup tinggi," ujarnya.
Walau demikian, pihak perpustakaan juga tetap mengadakan buku-buku cetakan terbaru sesuai dengan perkembangan terkini.
"Kami akan terus memperbanyak buku-buku baru. Hal ini salah satu strategi untuk meningkatkan kunjungan pembaca ke perpustakaan," kata Praharsini.(*)