Sebanyak 39 pegiat dari berbagai daerah termasuk Tasikmalaya, Pulau Buton, Wonogiri, Polewali Mandar, Purbalingga dan Manggarai Barat bertemu Presiden dalam silaturahim yang dimulai pukul 11.00 WIB.
Beberapa pegiat membawa serta kendaraan yang biasa mereka gunakan sebagai perpustakaan keliling seperti bemo, angkutan kota, pedati yang ditarik sepeda motor hingga gerobak motor jualan makanan ringan ke halaman Istana Negara.
"Membaca buku, saya kira ini sebuah kegiatan yang memang di tempat manapun yang terpencil, yang di desa, di kampung-kampung, sangat diperlukan sekali oleh anak-anak," kata Presiden Jokowi saat acara silaturahim dengan Pegiat Literasi Inspiratif di Istana Negara, Jakarta, Selasa.
Presiden mengapresiasi upaya mereka dalam meningkatkan pengetahuan dan wawasan masyarakat.
Bersama para pegiat, Kepala Negara berdiskusi mengenai pengalaman mereka menggunakan bermacam usaha untuk menarik minat warga pada buku, dan menggunakan aneka kendaraan untuk mengantarkan buku-buku ke anak-anak.
"Sehingga ini nanti sepulang ini nanti, saya minta Pak Menteri untuk nanti ditambahi oleh-oleh buku-buku sebanyak-banyaknya," kata Presiden kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy yang mendampinginya dalam acara itu.
Presiden mengatakan kisah perjuangan para pegiat literasi dari pelosok itu perlu diangkat supaya bisa menginspirasi masyarakat lain mendukung upaya meningkatkan minat baca.
"Sehingga anak-anak kita nanti betul-betul memiliki sebuah kesempatan membaca," kata Presiden, yang dalam acara itu menerima tas noken berisi buku dari pegiat asal Manokwari, Papua Barat, Misbach Surbakti.
(WDY)