Bengkulu (Antara Bali) - Kepala SMAN 2 Kota Bengkulu Yunan Danim Mpd mengatakan, minat baca sekarang ini tidak dapat diukur dari jumlah pengunjung yang datang ke perpustakaan karena adanya akses internet yang menyediakan referensi maupun buku-buku elektronik.
"Pada saat ini kita tidak dapat mengukur minat baca masyarakat dengan melihat akses mereka ke perpustakaan, karena kita tidak bisa menghindari perkembangan teknologi informasi," kata dia, di Kota Bengkulu, Sabtu.
Ia mengatakan bahwa masyarakat tidak bisa menilai minat baca dari psarana dan kunjungan ke perpustakaan, karena adanya akses internet yang menyediakan referensi maupun buku-buku elektronik yang membuat masyarakat serta pelajar mulai beralih meninggalkan buku.
"Dengan perangkat yang ringkas saja saat ini sudah bisa mengakses informasi, dan kebanyakan siswa kita juga menggunakan media internet untuk menunjang pendidikan, mereka bisa mendapatkan referensi, membaca, tanpa perlu membawa beberapa buku sekaligus," kata dia.
Berbagai kemudahan menurut dia diberikan oleh perangkat digital untuk mengakses buku serta berbagai macam informasi menjadi keuntungan dari media digital. Namun menurutnya di tengah arus toknologi informasi pada media digital, perpustakaan yang menyediakan buku sebagai media informasi tidak kalah pentingnya.
"Ada hal-hal yang tidak ditemui di perangkat digital, ada buku-buku maupun dokumen penting yang tidak bisa diakses di media elektronik dan itu hanya ada di perpustakaan," ucapnya. (LHS)
Minat Baca Tak Diukur Dari Perpustakaan
Sabtu, 18 Mei 2013 15:24 WIB