Pemerintah Kabupaten Badung, Bali menyelenggarakan bimbingan teknis Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) dan Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) untuk meningkatkan budaya literasi masyarakat.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membangun kesadaran akan pentingnya literasi dan kegiatan membaca masyarakat,” ujar Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Badung Ni Wayan Kristiani di Mangupura, Selasa.
Ia mengatakan kegiatan yang diikuti 80 orang berasal dari perbekel atau kepala desa dan pengelola perpustakaan se-Kabupaten Badung itu juga mewujudkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan pemanfaatan sumber bahan bacaan di sekitar masyarakat,
“Selama dua hari ini kami berupaya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengembangkan budaya baca sebagai bagian dari program literasi," kata dia.
Pelaksana Tugas Bupati Badung I Ketut Suiasa mengungkapkan pembangunan daerah tidak hanya bisa dilakukan untuk hal yang bersifat fisik melainkan juga harus diimbangi dengan pembangunan mental dan spiritual, salah satunya melalui pembekalan literasi.
“Melalui literasi itulah ilmu pengetahuan, wawasan, pengalaman, dan keterampilan akan kita dapatkan," ujar dia.
Ia menjelaskan perpustakaan memiliki peranan penting dalam hal itu. Namun demikian, perlu ada stimulus untuk mendorong warga datang ke perpustakaan.
Menurut dia, perpustakaan bukan hanya tempat menyimpan dan menyiapkan buku melainkan juga berbasis pada inklusi sosial.
Dengan upaya yang telah dilakukan di Badung, ia optimistis budaya literasi akan bisa terus ditingkatkan.
Dengan upaya yang telah dilakukan di Badung, ia optimistis budaya literasi akan bisa terus ditingkatkan.
"Jadi bimbingan teknis ini saya rasa sangat strategis untuk kami bersama. Saya mengapresiasi pelaksanaan kegiatan yang sekaligus menjadi bukti penerapan prinsip percepatan oleh pemerintahan desa,” kata dia.
Setelah pelaksanaan bimbingan teknis, katanya, kegiatan dilanjutkan dengan orientasi lapangan ke perpustakaan di Yogyakarta pada 23-25 Oktober mendatang.