Badung (ANTARA) - Tim Penilai Nasional mengunjungi Perpustakaan Desa Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, dalam rangkaian kegiatan Lomba Perpustakaan Desa tingkat Nasional tahun 2019.
"Kehadiran tim penilai nasional ini semakin memotivasi dan menginspirasi seluruh jajaran pemangku kepentingan pembangunan dan juga masyarakat Badung," ujar Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, di Mangupura, Senin.
Kegiatan penilaian oleh tim nasional tersebut dilakukan karena Perpustakaan Desa Mengwi masuk ke dalam nominasi enam besar nasional.
Wabup Suiasa mengatakan, perpustakaan memiliki fungsi sebagai salah satu pusat informasi ilmu pengetahuan, teknologi, pendidikan dan penelitian.
"Informasi dan ilmu di perpustakaan dapat diperoleh dari berbagai sumber buku- buku karya tulis ilmiah dan juga dapat diakses melalui berbagai media cetak maupun elektronik," katanya.
Perbekel atau Kepala Desa Mengwi, I Ketut Umbara, mengatakan, perpustakaan harus dikembangkan oleh pemerintah desa, melalui pengembangan dan pendayagunaan perpustakaan sebagai sumber informasi untuk meningkatkan dan mencerdaskan minat baca masyarakat.
Disamping itu, pemerintah desa menurutnya juga berkewajiban mengembangkan perpustakaan dan menjamin kelangsungan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar masyarakat setempat.
"Untuk pengembangan perpustakaan desa, kami di pemerintah desa akan selalu mengadakan kerjasama dengan sekolah-sekolah dan juga masyarakat umum yang ada di Desa Mengwi serta Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Badung," katanya.
Sementara itu, Ketua Tim Penilai Perpustakaan tingkat Nasional, T. Syamsul Bahri mengatakan, minat baca masyarakat untuk datang ke perpustakaan dari tahun- tahun sebelumnya mengalami sedikit penurunan.
Namun, menurutnya, saat ini hal tersebut telah mengalami peningkatan dari awalnya hanya sekitar 29-30 persen sudah mencapai sekitar 51 persen, yang merupakan anak-anak hingga masyarakat umum.
"Keberadaan perpustakaan sekarang harus kita ubah, tidak hanya sebagai gudang ilmu tetapi dijadikan sebagai gudang berbagi ilmu untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak karena kami yakin setiap orang yang datang ke perpustakaan pasti ada yang dibaca dan juga apa yang mereka baca pasti dapat dipahami," ujarnya.
Syamsul Bahri menambahkan, perkembangan teknologi informasi pada saat ini sangat berpengaruh dan menjadi tantangan bagi pengelola perpustakaan.
"Namun perkembangan dan kecanggihan teknologi informasi juga dapat dijadikan peluang, dengan membaca buku melalui aplikasi yang juga akan mempertahankan minat baca masyarakat," ujarnya.
Tim Penilai Nasional kunjungi perpustakaan desa Mengwi
Selasa, 6 Agustus 2019 6:00 WIB