Gianyar (Antara Bali) - Untuk memenuhi wasiat yang sempat disampaikan almarhumah Ny Nani Mirna, akhirnya istri mantan Bupati Gianyar AA Gede Bharata itu diputuskan untuk dimakamkan di Malang, Jawa Timur.
"Dulu istri saya pernah minta, bila telah meninggal dunia nanti, bisa dimakamkan di daerah kelahirannya di Malang," kata mantan Bupati Gianyar AA Gede Agung Bharata di Puri Agung Gianyar, Bali, Selasa.
Keputusdan untuk memakamkan jenazah Ny Nani Mirna di Malang, nampaknya diambil AA Gede Bharata setelah rapat keluarga yang digelar siang itu tidak berhasil menelurkan suara yang mufakat.
"Istri saya juga pernah menyampaikan, kalau jenazahnya nanti tolong dimakamkan di dekat pusara kedua orang tuanya. Wasiat ini harus saya ikuti," kata Bharata menjelaskan kepada pers.
Ia mengatakan, jenazah sang istri sudah diberangkatkan pada Selasa (7/9) sekitar pukul 15.00 Wita menuju Malang. "Sebelum itu saya sempat mendoakan istri saya untuk yang terakhir kalinya," katanya.
Kendati akan dimakamkan di daerah kelahirannya, kata Agung Bharata, namun upacara "pengabenan" atau kremasi jenazah sebagai tradisi agama Hindu, tetap dilaksanakan. "Saya tetap akan melaksanakan upacara pengabenan sesuai dengan kepercayaan agama Hindu," ujarnya.
Anak Agung Raka Payadnya, penglingsir Puri Abianbase, Kelurahan Abianbase, Kecamatan Gianyar mengatakan, pihak puri akan melaksanakan upacara "nuasta" atau upacara ngaben tanpa jenazah.
"Setelah kami konsultasikan dengan pendeta Ida Pedanda Made Gunung, diperoleh petujuk bahwa jasad almarhumah dapat diganti dengan pengawak (gambar manusia yang dilukis di atas lontar) saat upacara pengabenan," jelasnya.
Sebelum upacara itu dilakukan, terlebih daluhu digelar "ngedetin atma" atau menjemput roh almarhumah di Pantai Lebih Gianyar. "Upacara itu dilakukan dengan menggunakan sarana batok kelapa gading," ujarnya.
Namun demikian, kata Payadnya, pihak Puri Gianyar belum menentukan hari baik bagi upacara pengabenan itu. "Saya belum menerima kabar soal kapan upacara pengabenan tanpa jazad itu bisa dilakukan," katanya.
Sementara Sekretaris Puri Gianyar Dewa Nyoman Agung menyebutkan, rapat rencana "pengabenan" almarhumah Ny Nani Mirna Bharata, mentok tidak ada hasil. "Rapat yang digelar di Puri Gianyar sejak pukul 10.00 hingga 11.30 Wita, tidak menghasilkan keputusan apapun," katanya.
Ia mengatakan, rapat untuk penentuan kapan upacara pengabenan itu dilaksanakan, dihadiri oleh adik kandung mantan bupati, Anak Agung Gede Agung Mayun, Ketua Adat Gianyar Dewa Made Geria, Ketua Sabha Desa Adat Gianyar Dewa Ketut Sidakarya serta keluarga puri.
"Mereka sepakat untuk menanyakan rencana upacara "pengabenan" itu kepada orang pintar," ujarnya.
Ny Nani Mirna meninggal dunia setelah terseret amuk gelombang pasang di Pantai Sedayu, Kabupaten Klungkung, Minggu (5/9) lalu, dan jenazahnya menyusul ditemukan di Pantai Lebih, Gianyar. (*)