Jakarta (Antara Bali) - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Heri Gunawan
mengatakan, rencana pemerintah meningkatkan ekspor sektor industri untuk
penguatan rupiah, dinilai tidak berdampak besar.
"Itu strategi
normatif yang efeknya jangka panjang, bukan jangka pendek. Kedaulatan
rupiah justru perlu ditegakkan," kata Heri di Jakarta, Jumat.
Menurut Heri, pemerintahmestinya mengeluarkan strategi jangka pendek, yaitu penggunaan rupiah dalam setiap transaksi.
"Mestinya
yang kita butuhkan sekarang adalah pemecahan jangka pendek, yaitu
dengan menegakkan amanat UU No.7/2011 tentang Mata Uang. Pengusaha
Indonesia harus menggunakan rupiah dalam melakukan transaksi. Setiap
transaksi yang menggunakan dollar harus dikonversi ke rupiah. Dengan
begitu nilai rupiah akan tetap terjaga, sekaligus punya kedaulatan,"
sebut politisi Gerindra tersebut.
Dikemukakan Heri, melemahnya rupiah sebetulnya juga karena tingginya arus modal yang keluar dari Indonesia.
Dia
mengemukakan investasi asing saat ini mayoritas menggunakan portofolio,
ditambah lagi industri makanan masih menggunakan bahan baku impor
hingga 60-65 persen.
"Jadi, masalah substansinya adalah perlu menegakkan kedaulatan rupiah," katanya.
Melemahnya rupiah, lanjut Heri, bukti bahwa sistem ekonomi
Indonesia benar-benar liberal. Industri dan perdagangan adalah dua
sektor yang sangat terbuka disusupi liberalisme.(WDY)
Ekspor Industri Tidak Berdampak pada Penguatan Rupiah
Jumat, 19 Desember 2014 10:01 WIB