Chicago (Antara Bali) - Emas berjangka di divisi COMEX New York
Mercantile Exchange sedikit melemah pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena
harga minyak turun mendorong para investor mundur dari logam mulia.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari turun satu
dolar AS atau 0,08 persen, menjadi menetap di 1.207,7 dolar AS per
ounce, lapor Xinhua.
Emas dibuka lebih tinggi pada Kamis karena euro reli dengan kuat
terhadap dolar AS didorong berita bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) tidak
memberikan kejutan ketika pada Kamis memutuskan untuk mempertahankan
suku bunganya tidak berubah tanpa langkah-langkah stimulus baru.
Harga emas berbalik datar setelah klaim pengangguran mingguan AS.
Departemen Tenaga Kerja merilis laporan klaim pengangguran mingguannya
pada Kamis, menunjukkan klaim pengangguran jatuh 17.000 selama pekan
yang berakhir 29 November menjadi 297.000 klaim. Hal ini sejalan dengan
ekspektasi para analis.
Emas berjangka berada di bawah tekanan dari penurunan minyak mentah
light sweet atau WTI sebesar 50 sen atau 0,74 persen menjadi 66,88
dolar AS per barel pada Kamis. Ini meringankan beberapa tekanan pada
pasar ekuitas AS dan menempatkan tekanan tambahan pada logam mulia.
Perak untuk pengiriman Maret naik 16,3 sen, atau 0,99 persen,
menjadi ditutup pada 16,575 dolar AS per ounce. Platinum untuk
pengiriman Januari naik 18,4 dolar AS, atau 1,50 persen, menjadi ditutup
pada 1.245,9 dolar AS per ounce. (WDY)
Emas Sedikit Melemah karena Harga Minyak Turun
Jumat, 5 Desember 2014 7:16 WIB