Tabanan (Antara Bali)- Tim Provinsi Bali melakukan penilaian terhadap pemahaman tentang pola hidup sehat dan Penanggulangan Kanker Terpadu Paripurna (PKTP) sebagai upaya menghindari kanker sedini mungkin, Selasa.
Tabanan dalam lomba PKTP tingkat Provinsi Bali itu diwakili oleh tiga sekolah berjenjang yang meliputi SDN 2 Tangguntiti, SMPN 2 Selemadeg Timur dan SMAN 2 Tabanan.
Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Tabanan Nyonya Rai Wahyuni Sanjaya melaporkan, tujuan dari PKTP program sekolah YKI cabang Tabanan adalah untuk menanamkan pemahaman tentang pola hidup sehat serta menghindari bahaya kanker sedini mungkin.
Selain itu juga menyebarluaskan pada lingkungan sekolah untuk menumbuhkan kesadaran melakukan deteksi dini, berprilaku hidup sehat, menghindari kanker dan penanggulangan masalah merokok.
YKI Tabanan untuk mendukung program itu telah melakukan kegiatan, antara lain pelayanan IVA gratis, penyuluhan dan deteksi dini, PHBS, dan bahaya akibat merokok.
Kegiatan itu mempunyai sasaran para guru, siswa, komite dan pengelola kantin.
"Pelaksanaan lomba penyuluh, simulasi, koor, PKTP dan adminstrasi, kami laksanakan di SMP Negeri 2 Selemadeg Timur. Untuk kantin dan lingkungan sehat disiapkan di sekolah masing-masing, ujar Nyonya Rai Wahyuni Sanjaya.
Prof Swardana, mewakili Ketua Tim Penilai PKTP Povinsi Bali mengatakan, hasil penelitian membuktikan bahwa 80 persen kanker paru disebabkan oleh kebiasaan merokok.
Di Indonesia sekitar 76 persen penduduk merokok pada usia dibawah 25 tahun. Sehubungan dengan hal itu PKTP YKI sejaktahun 2006 memprioritaskan untuk program sekolah.
"PKTP Program sekolah dilaksanakan dengan harapan pengetahuan tentang penyakit kanker dapat dimengerti dan diketahui sejak dini serta perilaku PHBS meningkat di kalangan pelajar dan mengimbas ke keluarganya masing-masing.
Bupati Tabanan dalam sambutan tertulis dibacakan Wakil Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya memberikan apresiasi untuk kegiatan tersebut, mengingat anak-anak sekolah sangat rentan terpengaruh oleh hal-hal negatif yang dapat merusak kesehatan maupun lingkungan.
Melalui kegiatan tersebut diharapkan mampu menanamkan Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS) serta pengetahuan tentang penyebab, deteksi dan cara penanggulangan kanker sejak dini. (WDY)