Negara (Antara Bali) - Akademi Komunitas yang dirintis Pemkab Jembrana mulai beroperasi, dengan diawali orientasi terhadap ratusan mahasiswanya.
"BUlan agustus lalu, izin dari Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Nasional sudah kami terima. Dalam izin disebutkan, sekolah tinggi rintisan Pemkab Jembrana ini menjadi Akademi Komunitas Negeri," kata Kepala Bagian Humas Dan Protokol Jembrana, Gede Budhiarta, di Negara, Kamis.
Ia mengatakan, sebanyak 108 mahasiswa mengikuti ospek yang berlangsung tiga hari, hingga tanggal 17 oktober di kampus Akademi Komunitas Negeri Jembrana, di Desa Baluk, Kecamatan Negara.
Bersamaan dengan ospek bagi mahasiswa ini, instruktur yang akan mendampingi dosen juga mendapatkan pelatihan kurikulum, dengan narasumber dari Politeknik Negeri Bali.
Gusti Nyoman Suci Murni, salah seorang dosen Politeknik Negeri Bali yang menjadi narasumber mengatakan, berdirinya akademi komunitas ini bagus untuk mendorong pendidikan tinggi di Kabupaten Jembrana.
"Mereka yang tidak mampu kuliah ke Denpasar atau daerah lainnya, bisa menempuh pendidikan di akademi komunitas ini. Saya yakin, berdirinya akademi ini akan berpengaruh signifikan terhadap peningkatan sumberdaya manusia Jembrana," katanya.
Menurutnya, dengan menempuh pendidikan di akademi komunitasi, mahasiswa yang lulus akan memiliki kemampuan praktek, yang berbeda dengan perguruan tinggi pada umumnya yang mengandalkan pelajaran teori.
Penanggungjawab Akademi Komunitas Negeri Jembrana, I Putu Merta Astawa mengatakan, mahasiswa akan mendapatkan materi pendidikan 80 persen praktek, sehingga bisa siap kerja saat lulus.
"Konsep pendirian akademi ini adalah untuk mengurangi pengangguran di Jembrana. Dengan materi pelajaran sebagian besar praktek, mereka akan siap kerja saat lulus," katanya.
Selain itu, katanya, pihaknya juga akan mendorong perubahan pola pikir remaja yang kuliah, dengan menekankan agar mereka tidak hanya menunggu kesempatan kerja, tapi bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.
Menurutnya, dalam tahap awal pihaknya membuka program study D1 meliputi Tata Boga, Tata Hidangan Dan Front Office.
Ia juga menegaskan, ijazah lulusan akademi komunitas ini diakui, karena untuk sementara dikeluarkan oleh Politeknik Negeri Bali, hingga lembaga ini mandiri.
"Program study tidak hanya berhenti pada D1, tapi akan terus kami tingkatkan, termasuk target menjadi akademi komunitas ini mandiri," ujarnya.(GBI)