Negara (Antara Bali) - Akademi komunitas Kabupaten Jembrana siap beroperasi, setelah mendapatkan izin dari Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan, dengan mata kuliah khusus yang bersangkutan dengan pariwisata.
"Berdirinya akademi komunitas ini untuk mendukung lulusan dari SMK Negeri Pariwisata, yang juga baru kami dirikan di Kecamatan Pekutatan. Dengan adanya akademi ini, lulusan SMK tersebut tidak bingung jika ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi," kata Bupati Jembrana, I Putu Artha, di sela-sela meninjau kesiapan gedung akademi komunitas tersebut, di Desa Baluk, Kecamatan Negara, Jumat.
Menurutnya, karena baru terbentuk dan sesuai izin dari Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan, No: 4807/E.E2.1/KL/2014, akademi ini hanya akan melayani pendidikan hingga jenjang Diploma 1.
Ia berharap, akademi komunitas ini terus berkembang, dan bisa menjadi cikal bakal berdirinya perguruan tinggi negeri di Kabupaten Jembrana.
"Sejak lama masyarakat Jembrana ingin ada perguruan tinggi negeri disini, karena kalau kuliah keluar daerah biaya yang dibutuhkan cukup besar," katanya.
Untuk operasional pendidikannya, ia mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan Politeknik Negeri Bali, sehingga lulusan akademi komunitas ini memiliki ijasah negeri pula.
Ia juga mengatakan, lulusan akademi komunitas ini dijamin mendapatkan pekerjaan, karena pihaknya melakukan kerjasama dengan sejumlah hotel untuk menampung lulusannya.
"Bagi warga Jembrana yang kurang mampu membiayai kuliah anaknya keluar daerah, saya imbau untuk menyekolahkan anaknya disini," ujarnya.
Kepala Dinas Dikporaparbud Jembrana, Nengah Alit mengatakan, sejak dibuka pendaftaran mahasiswa sejak bulan agustus, hingga saat ini ada puluhan calon mahasiswa yang mendaftar.
"Penutupan pendaftaran tanggal 8 september, dan untuk angkatan pertama ini, Pemkab Jembrana memberikan berbagai subsidi seperti tidak dipungut biaya pendaftaran, biaya pendidikan dan uang gedung," katanya.
Sebagai pemula, menurutnya, akademi komunitas ini memberikan mata kuliah front Office, tata hidangan dan tata graha, serta tiga bahasa asing yaitu Inggris, Jerman dan Jepang.(GBI)