Denpasar (Antara Bali) - Empat pembicara tampil pada sarasehan dalam rangkaian perayaan Tumpek Landep, persembahan suci yang khusus ditujukan untuk semua jenis benda yang terbuat dari bahan besi, logam maupun benda tajam keris dan senjata pusaka di Museum Bali, Kamis.
Keempat pembicara tersebut terdiri atas Ketua Paguyuban Etnik Nusantara Kota Denpasar AA Bagus Ngurah Agung dengan makalah berjudul "Arti keris pusaka dan reppresentasi kepemimpinan berkharisma.
Prof Dr I Wayan Maba, guru besar Universitas Maha Saraswati Denpasar dengan makalah berjudul "Revolusi Mental, Transmisi Nilai dan Karakter Kebangsaan Melalui Pendidikan.
Demikian pula Dosen Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar Dr Ida Ayu Tari Puspa tampil dengan kertas kerja berjudul "Keris Pusaka Nusantara dalam Perspektif Gender serta Budi Dalton Setiawan mengulas tentang sejarah Kujang dan perkembangannya.
Sarasehan sehari yang melibatkan 100 peserta dari berbagai kalangan, seniman, budayawan, pencinta keris, tokoh masyarakat dan utusan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemkot Denpasar.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar, I Wayan Gatra menjelaskan, sarasehan tersebut sebagai upaya meningkatkan pemahaman Hari Tumpek Landep serta untuk mengetahui secara holistik aspek sejarah, keragaman keris, taksu, nilai spiritual, karakter dan keluhuran keris sebagai reppresentasi peradaban bangsa.
Kegiatan yang digelar secara berkesinambungan setahun sekali menyambut perayaan Tumpek Landep juga untuk memperdalam keragaman nilai multikultural dan nilai universal, filosofi serta aspek spiritual yang berpeluang mengangkat keris sebagai representasi spiritual dalam peradaban bangsa.
Kegiatan tersebut juga memotivasi para perajin khususnya perajin pade besi, emas dan perak di Bali, khususnya Kota Denpasar untuk dapat meningkatkan produktivitas dan kreativitas.
"Yang tidak kalah penting bagaimana spirit untuk penajaman pikiran bisa diaktualisasikan dan tindakan prilaku sehari-hari," katanya.
Serangkaian perayaan Tumpek Landep juga digelar pameran dan bursa keris yang melibatkan 45 perajin berlangsung selama tiga hari, 15-17 Oktober 2014. (WDY)
Empat Pembicara Tampil Pada Sarasehan Keris
Kamis, 16 Oktober 2014 14:24 WIB