Dalam video tersebut, yang hampir mirip dengan tiga video eksekusi sebelumnya, seorang militan ISIS bertopeng juga memperlihatkan seorang sandera yang ia identifikasi sebagai warga Amerika bernama Peter Kassig.
Video itu, ditemukan secara online oleh lembaga swasta pemantau terorisme yaitu SITE, dimulai dengan kabar terbaru mengenai voting parlemen Inggris pada pekan lalu yang mengesahkan serangan udara terhadap ISIS di Irak.
Lalu adegan video itu beralih kepada Henning, yang sedang berlutut di lokasi gurun dan mengenakan seragam tahanan berwarna oranye, dengan seorang militan bertopeng berdiri di sebelahnya sambil membawa pisau tempur.
Henning menjelaskan di hadapan kamera bahwa sebagai warga Inggris, dia terpaksa membayar konsekuensi atas voting parlemen itu.
Lalu militan tersebut, yang memiliki aksen Inggris serupa seperti eksekutor dalam video eksekusi sandera Inggris sebelumnya yaitu David Haines, memperingatkan kepada Perdana Menteri Inggris David Cameron.
“Kematian David Haines akibat keputusan Anda, Cameron. Alan Henning juga akan dieksekusi, namun kematiannya akibat keputusan parlemen Inggris,†katanya, lalu mengeksekusi sandera tersebut.
Setelah video pemenggalan itu beralih ke adegan serupa di mana sang eksekutor memperkenalkan seorang pria bernama Kassig, yang dikabarkan merupaka seorang pekerja bantuan AS berusia 24 tahun yang menghilang di Suriah.
“Obama, Anda memulai serangan udara di Syam, yang terus menyerang orang-orang kami,†ujar militan itu, dengan menggunakan istilah bahasa Arab untuk Suriah dan Levant.
“Jadi sepantasnya kami terus mengeksekusi rakyat Anda.â€
Video itu berakhir dengan ditampilkannya sandera kedua tanpa terluka sedikit pun.(WDY)