Jakarta (Antara Bali) - Pemerintah menyerap dana sebesar Rp7,75 triliun dari lelang lima seri obligasi negara pada Selasa melalui penawaran yang masuk hampir Rp19,87 triliun.
Keterangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan di Jakarta, Selasa, menyebutkan jumlah Rp7,75 triliun antara lain berasal dari seri SPN03150103 sebesar Rp1 triliun.
Imbal hasil rata-rata tertimbang seri itu sebesar 6,34 persen, imbal hasil tertinggi dimenangkan 6,40 persen. Obligasi ini jatuh tempo 3 Januari 2015.
Jumlah penawaran masuk untuk seri itu sebesar Rp4,08 triliun lebih dengan imbal hasil tertinggi masuk 7,00 persen dan terendah 6,25 persen.
Selain itu berasal dari seri SPN12151001 sebesar Rp3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,06 persen dan imbal hasil tertinggi dimenangkan sebesar 7,29 persen. Obligasi ini jatuh tempo 1 Oktober 2015.
Jumlah penawaran masuk untuk seri ini Rp3,30 triliun dengan imbal hasil tertinggi masuk 7,5 persen dan terendah 6,9 persen.
Sementara itu jumlah diserap untuk seri FR0071 sebesar Rp2,8 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,94 persen, imbal hasil tertinggi dimenangkan 8,97 persen. Obligasi ini jatuh tempo 15 Maret 2029.
Penawaran masuk untuk seri FR0071 sebesar Rp5,28 triliun dengan imbal hasil tertinggi masuk 9,06 persen dan terendah 8,87 persen.
Sementara itu tidak ada penawaran masuk yang dimenangkan untuk seri FR0069. Penawaran masuk untuk seri ini sebesar Rp2,42 triliun lebih dengan imbal hasil tertinggi masuk 8,55 persen dan terendah 8,29 persen.
Sementara jumlah dimenangkan untuk seri FR0068 sebesar Rp0,95 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 9,06 persen dan imbal hasil tertinggi dimenangkan 8,97 persen. Obligasi ini jatuh tempo 15 Maret 2029.
Penawaran masuk untuk seri ini sebesar hampir Rp4,79 triliun lebih dengan imbal hasil tertinggi masuk 9,5 persen dan terendah sembilan persen.
Jumlah dana yang diserap dalam lelang itu sebesar Rp7,75 triliun lebih kecil dari target indikatif yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp10 triliun.
Penjualan obligasi negara melalui lelang tersebut ditujukan untuk memenuhi sebagian target pembiayaan dalam APBN Perubahan 2014.
Lelang Sukuk
Sementara itu pemerintah melelang tiga seri Sukuk Negara atau Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan target indikatif Rp1,5 triliun pada 7 Oktober 2014.
Tiga seri SBSN yang akan dilelang adalah seri SPN-S08042015 (penerbitan baru) dengan imbalan secara diskonto, akan jatuh tempo 8 April 2015. Seri PBS005 (penjualan kembali) dengan imbalan 6,75 persen, akan jatuh tempo 15 April 2043, serta seri PBS006 (penjualann kembali) dengan imbalan 8,25 persen dan jatuh tempo 15 September 2020.
Penjualan SBSN melalui lelang itu ditujukan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2014. (WDY)