Jakarta (Antara Bali) - Pemerintah menyerap dana sebesar Rp6,92
triliun dari lelang tiga seri obligasi negara pada Selasa (4/11) melalui
penawaran yang masuk sebesar hampir Rp22,66 triliun.
Keterangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan di
Jakarta, Rabu, menyebutkan jumlah Rp6,92 triliun antara lain berasal
dari seri SPN12150206 sebesar Rp1 triliun.
Imbal hasil rata-rata tertimbang seri itu sebesar 5,97 persen, imbal
hasil tertinggi dimenangkan 6,0 persen. Obligasi ini jatuh tempo 6
Februari 2015.
Kemudian seri SPN12151105 sebesar Rp2 triliun dengan imbal hasil
rata-rata tertimbang 6,823 persen dan imbal hasil tertinggi dimenangkan
sebesar 6,85 persen. Obligasi ini jatuh tempo 5 November 2015.
Selain itu dari seri FR0070 sebesar Rp3,92 triliun dengan imbal hasil
rata-rata tertimbang 7,89 persen, imbal hasil tertinggi dimenangkan 7,91
persen, tingkat kupon 8,375 persen. Obligasi ini jatuh tempo 15 Maret
2024.
Penawaran masuk untuk seri SPN12150206 sebesar Rp5,90 triliun dengan
imbal hasil tertinggi masuk 6,75 persen dan terendah 5,9 persen.
Penawaran masuk untuk seri SPN12151105 sebesar Rp6,26 triliun dengan
imbal hasil tertinggi masuk 7,30 persen dan terendah 6,80 persen.
Sementara penawaran masuk untuk seri FR0070 sebesar hampir Rp10,5
triliun dengan imbal hasil tertinggi masuk 8,10 persen dan terendah 7,86
persen.
Jumlah dana yang diserap dalam lelang itu sebesar Rp6,92 triliun, lebih
besar dari target indikatif yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp5
triliun.
Penjualan obligasi negara melalui lelang tersebut ditujukan untuk memenuhi sebagian target pembiayaan dalam APBN Perubahan 2014. (WDY)
Lelang Obligasi Negara Serap Dana Rp6,92 Triliun
Rabu, 5 November 2014 10:06 WIB