Gianyar (Antara Bali) - Aktor politik dan ekonomi sering memanfaat masyarakat Bali yang lugu dengan memuculkan perpecahan antarmasyarakat setempat, tanpa memikirkan dampak sosialnya.
Ketua Gerakan Aman, Adil dan Sejahtera Untuk Indonesia (Garansi) Kabupaten Gianyar, Pande Mangku Rata, Kamis mengatakan, kemungkinan aktor-aktor yang melakukan hal itu telah paham dan mempelajari karakter masyarakat setempat.
Ia mengatakan, aktor-aktor yang ada di balik semua itu, sudah memahami karakter orang Bali.
Salah satunya, dalam rencana reklamasi, dengan gampangnya mereka mengatasnamakan masyarakat Bali, warga banjar bahkan sekaa teruna-reruni, padahal tidak semuanya memahami apa itu reklamasi.
"Mereka dengan mudah diprovokasi, semua karena keluguan dan kepolosannya," tegasnya.
Padahal sejatinya, aktor itu tahu dampak dari reklamasi tersebut, hanya saja pura-pura menolak, ujung-ujungnya adalah kontribusi.
"Kalau mereka mau jujur, semestinya kajian dari reklamasi itu disosialisasikan ke masyarakat. Apa yang saya tangkap ini persaingan investor asing dan dalam negeri," tegasnya.
Seperti yang terjadi beberapa tahun lalu, saat ada rencana merelokasi perjudian di Nusa Penida, juga mendapatkan penolakan. setelah ditelusuri ternyata penolakan itu dilakukan oleh orang-orang bayaran.
Karena Malaysia dan Singapura ketakutakan kalau ada kasino di Bali, mereka bayar orang agar getol melakukan penolakan. "Keluguan dan kepolosan orang Bali selalu dimanfaatkan," terangnya.
Begitu juga saat rencana pembangunan jalan layang, yang melakukan penolakan orang-orangnya juga hampir sama. Tetapi, setelah jalan tol itu jadi dan mampu mengurangi kemacetan, mereka juga ikut memanfaatkannya.
"Kalau konsekuen dengan penolakannya, semestinya mereka tidak mau memanfaatkan jalan tol," tegasnya.
Begitu juga dengan penolakan reklamasi, hal ini dilakukan karena persaingan pariwisata antara Indonesia dengan Malaysia dan Singapura. Kedua negara tetangga tersebut merasa ketakutan.
Karena dengan adanya reklamasi, maka Bali akan semakin menarik bagi wisatawan. "Untuk menggagalkan reklamasi itu, lagi-lagi kepolosan dan keluguan orang Bali dimanfaatkan," ungkapnya. (WRA)