Denpasar (Antara Bali) - Nilai ekspor kerajinan berbahan baku kerang dari Bali yang mencapai 635.727,50 dolar AS selama periode Januari-Mei 2014 meningkat 73,98 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya 365.392,21 dolar AS.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Selasa, mencatat realisasi perdagangan ekspor kerajinan kerang dari segi volume meningkat signifikan dari 189.249 unit pada lima bulan pertama 2013 menjadi 1,91 juta unit pada kurun waktu yang sama 2014.
Ekspor kerajinan kerang itu andilnya masih relatif kecil, hanya 0,30 persen dari total ekspor Bali yang mencapai 215,04 juta dolar AS, menurun 0,87 persen dibandingkan periode yang sama tahun tahun sebelumnya 216,92 juta dolar AS.
Cendera mata berbahan baku kerang yang digeluti perajinan, khususnya di daerah gudang seni Kabupaten Gianyar itu antara lain berupa kalung, gelang dan jenis perhiasan lainnya untuk wanita yang dikombinasikan sedemikian rupa dengan logam.
Perhiasan yang dibuat perajin dengan rancang bangun (disain) yang unik dan menarik, namun harganya sangat murah dibandingkan dengan perhiasan yang dibuat dari bahan emas maupun perak, sehingga cukup terjangkau oleh konsumen.
Perajin dan seniman Bali umumnya cukup kreatif dalam menciptakan disain berbagai jenis matatadangan, sehingga setiap hasil produksi tampak berbeda dengan hasil sebelumnya.
Dengan demikian hasil perajin tampak seperti hal yang baru, padahal bahan bakunya masih tetap sama dari kerang.
Made Wijaya, seorang pengusaha kerajinan kerang yang mengombinasikan dengan perak dari Kabupaten Gianyar menjelaskan, kerajinan bernilai seni dari bahan baku kerang antara lain berbentuk ikan dan binatang seperti naga dan ikan arwana.
Aneka kerajinan kerang yang dipadukan dengan ukiran dari bahan baku perak dibuat dengan rancangan antik cukup diminati konsumen luar negeri.
Ia yang mempekerjakan sekitar 15 perajin dari berbagai keahlian di bengkel kerjanya di Desa Celuk, Kabupaten Gianyar memproduksi mata dagangan bernilai seni dengan rancang bangun sesuai perkembangan zaman yang sarat dengan muatan lokal.
Berbagai jenis binatang berbahan baku kerang yang dikombinasikan dengan hiasan perak berukir khas Bali, memiliki ciri khas sehingga banyak dipesan konsumen luar negeri terutama yang dari Singapura ,Australia, Amerika Serikat dan Hong Kong.
Pasar potensial perhiasan perak asal Bali antara lain Australia kini semakin berkembang, tutur Made Wijaya sambil menunjukkan berbagai jenis kerajinan berbahan baku kerang yang dipadukan dengan perak, mampu menguasai pasar luar negeri saat ini.
Harga perak yang dapat dipantau secara internasional sehingga tidak terlalu masalah karerna produsen dengan konsumen sama-sama mengetahui atas perkembangan pasar, sehingga tidak terlalu banyak bisa meraih keuntungan. (WDY)